By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Inspirasi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Hukum & KriminalSamarinda

Siswi SMP di Samarinda Alami Trauma Berat, Diperkosa Ayah Kandungnya Sejak Kelas 4 SD

Redaksi
By Redaksi
Published Rabu, 24 Januari 2024
Share
Ilustrasi (Foto: Ist)
SHARE

Samarinda, Sekala.id – BG (13), siswi SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami nasib tragis. Ayah kandungnya telah memperkosanya selama tiga tahun. Kasus ini terungkap setelah BG melapor ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA).

BG menuturkan, ia pertama kali diperkosa oleh ayahnya saat masih kelas 4 SD. Sejak itu, ayahnya terus memaksa BG untuk memenuhi nafsunya. Bahkan, dua hari lalu, BG kembali diperkosa di kamarnya.

Rina Zainun, Ketua TRC PPA Kaltim, mengatakan, ayah BG tidak punya cara khusus untuk menggoda BG. Ia hanya memberi kode seperti “malam ini ya” sebelum masuk ke kamar BG. Kakak perempuan BG yang tidur sekamar tidak sadar apa yang terjadi.

“BG sangat tertekan. Ia pernah ingin bunuh diri dengan minum obat. Ia juga tidak punya teman. Ia merasa lebih aman di luar rumah daripada di rumah bersama ayahnya,” kata Rina.

Rina menambahkan, BG tidak berani melapor karena takut. Ia hanya pasrah menerima perlakuan ayahnya.

TRC PPA Kaltim berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka akan memberikan perlindungan dan bantuan psikologis kepada BG. Mereka juga akan mengusahakan tempat yang aman bagi BG dari ayahnya.

Sudirman, Biro Hukum TRC PPA Kaltim, mengatakan, “Kami akan terus mengawal kasus ini sampai korban mendapatkan keadilan dan kesejahteraan.” (Yah/Fch/Klausa)

TAGGED:PemerkosaanTRC PPA
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Diperiksa Bawaslu, Afif Reyhan: Saya Datang Sebagai Legislatif, Bukan Sebagai Anak
Next Article Sebentar Lagi, Laga Penentuan Nasib Jepang dan Indonesia di Piala Asia 2023

Berita Undas

Akademisi Unmul: Korupsi Jamrek Bisa Seret Banyak Pihak, Ini Baru Awal
Kamis, 22 Mei 2025
Lanjutan Kasus Doxing Jurnalis Selasar.co, Polisi Bentuk Timsus, PWI Kaltim: Ini Bentuk Teror Profesi
Kamis, 22 Mei 2025
Pemprov Kaltim Stop Sementara Pengadaan Mobil Dinas, Fokuskan pada Efisiensi Anggaran
Rabu, 21 Mei 2025
Ribuan Ojol Demo di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Tuntut Kesejahteraan dan Regulasi Jelas
Selasa, 20 Mei 2025
Pembangunan Jalan ke Bandara APT Pranoto Kembali Tertunda, DPRD Kaltim Desak Tambahan Anggaran
Selasa, 20 Mei 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Pedagang Sembako di Pasar Kedondong.
Pemerintahan

Siapkan Pasokan, Pemkot Samarinda Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

2 Min Read
Pemerintahan

Buruan! Lelang Barang Rampasan Negara Senilai Rp4,91 Miliar Kejari Samarinda Dimulai!

4 Min Read
Samarinda Theme Park.
Pemerintahan

Diburu Warga, Theme Park di Samarinda Justru Terancam Disegel!

2 Min Read
Advertorial

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat, Puji Astuti: Kunci Pembangunan Berkelanjutan di Samarinda

2 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?