Kukar, Sekala.id – Di tengah banjir informasi yang tak selalu benar, Dinas Komunikasi dan Informatika Kutai Kartanegara (Diskominfo Kukar) mengajak media untuk lebih aktif ambil bagian dalam menangkal hoaks dan menciptakan masyarakat yang cerdas digital.
Plt Kepala Diskominfo Kukar, Solihin, menilai kerja sama dengan media bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga kondusivitas daerah.
“Media dan pemerintah daerah harus jadi satu tim. Kita perlu bersinergi supaya masyarakat tidak mudah termakan kabar palsu,” ujar Solihin dalam keterangannya, baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa di era disrupsi digital seperti saat ini, media memiliki dua peran utama: sebagai penyampai informasi dan pendidik publik.
“Bukan cuma menyampaikan kabar, media juga harus mampu menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat agar tidak sembarangan mempercayai informasi,” katanya.
Untuk itu, Diskominfo Kukar tengah merancang berbagai program edukasi digital yang melibatkan media lokal, termasuk pelatihan jurnalisme warga di desa-desa. Tujuannya, memperkuat kemampuan masyarakat dalam mengakses, memahami, dan menyebarkan informasi secara bijak.
Tak hanya soal edukasi, Solihin juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai pondasi kepercayaan antara warga dan pemerintah.
“Kami ingin membangun sistem informasi yang terbuka, cepat, dan mudah diakses. Ini penting agar tidak ada lagi jurang komunikasi antara masyarakat dan pemerintah,” tegasnya.
Diskominfo Kukar pun mengajak media untuk menjadi mitra strategis dalam menyampaikan kebijakan daerah secara utuh dan bertanggung jawab.
“Kalau komunikasi publik kuat, pembangunan juga akan berjalan lancar. Tidak ada lagi miskomunikasi, tidak ada lagi hoaks yang memecah belah,” pungkas Solihin. (Jor/El/ADV/Pemkab Kukar)