Sekala.id – Kopi menjadi minuman favorit banyak orang, terutama di pagi hari atau saat bekerja. Kopi mengandung kafein, zat yang dapat merangsang sistem saraf dan memberikan efek energi dan konsentrasi. Namun, tahukah Anda bahwa kafein juga dapat menyebabkan kelelahan setelah beberapa jam? Fenomena ini disebut dengan caffeine crash.
Apa itu caffeine crash?
Caffeine crash adalah kondisi ketika seseorang merasa kantuk dan lelah setelah mengonsumsi kafein. Hal ini terjadi karena kafein menghalangi adenosin, molekul yang menyebabkan rasa kantuk, untuk melekat pada reseptornya di otak. Namun, tubuh tetap memproduksi adenosin terus-menerus. Saat efek kafein berkurang, adenosin akan melekat pada reseptornya dan menyebabkan rasa kantuk dan lelah.
Caffeine crash biasanya terjadi beberapa jam setelah minum kopi atau minuman berkafein lainnya. Durasi dan intensitas caffeine crash bervariasi pada setiap orang, tergantung pada faktor-faktor seperti metabolisme, sensitivitas, dosis, dan frekuensi konsumsi kafein.
Apa saja gejala caffeine crash?
Gejala caffeine crash antara lain, rasa ngantuk dan lemah, sulit berkonsentrasi dan fokus. Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan mudah tersinggung dan emosional. Serta disertai sakit kepala dan masalah pencernaan.
Gejala caffeine crash dapat mengganggu produktivitas dan kesehatan Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah atau mengatasi caffeine crash.
Bagaimana cara mencegah atau mengatasi caffeine crash?
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengatasi caffeine crash, di antaranya adalah:
- Fokus pada tidur yang cukup dan berkualitas. Tidur yang baik dapat membantu menjaga energi dan konsentrasi Anda tanpa bergantung pada kafein.
- Mengonsumsi kafein dengan bijak dan moderat. Jangan minum kafein terlalu banyak atau terlalu dekat dengan waktu tidur. Batasi asupan kafein Anda sekitar 200-400 mg per hari.
- Mengonsumsi kafein bersama makanan atau minuman yang sehat. Makanan atau minuman yang mengandung protein, lemak, serat, atau gula alami dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan energi Anda setelah minum kafein.
- Memilih jenis kafein yang berbeda, seperti sustained-release caffeine. Jenis kafein ini dapat melepaskan kafein secara perlahan dan lama di dalam tubuh, sehingga memberikan efek energi dan fokus yang lebih stabil dan tidak menyebabkan caffeine crash. Makanan yang termasuk sustained-release caffeine, salah satunya es krim dengan rasa kopi atau cokelat.
- Minum air putih yang cukup. Air putih dapat membantu menghidrasi tubuh Anda dan mengurangi efek negatif dari kafein.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke otak, sehingga membuat Anda lebih segar dan bugar.
Caffeine crash adalah fenomena yang umum terjadi pada pengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya. Namun, dengan mengetahui penyebab, gejala, dan cara mencegah atau mengatasinya, Anda dapat tetap menikmati manfaat dari kafein tanpa harus merasakan kelelahannya. (Zal/Mul/Sekala)