By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Kutai Barat
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Inspirasi
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
    • Kutai Barat
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Samarinda

Herdiansyah Hamzah: Tanpa Penegakan Hukum, Politik Uang Terus Subur

Redaksi
By Redaksi
Published: Selasa, 17 September 2024
Share
Dosen Hukum Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah (Ist)
SHARE

Samarinda, Sekala.id – Isu politik uang terus menjadi sorotan di setiap pemilu. Dosen Hukum Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah, menjelaskan bahwa politik uang pada awalnya dipahami secara luas dan abstrak, tanpa batasan yang jelas. Praktik ini mencakup berbagai transaksi, termasuk suap dan penggelapan.

“Seiring waktu, makna politik uang semakin dipersempit,” ungkap Herdiansyah.

Ia mengutip Edward Aspinall dan Mada Sukmajati, yang menyatakan bahwa politik uang kini merujuk pada distribusi uang atau barang dari kandidat kepada pemilih selama pemilu. Fenomena ini sudah diatur dalam UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016, khususnya pada Pasal 187A, yang menegaskan ancaman pidana bagi pelaku politik uang, baik pemberi maupun penerima.

Meski aturan sudah ada, kejahatan politik uang terus marak, bahkan meningkat dari satu pemilu ke pemilu berikutnya. Data dari Bawaslu menunjukkan, pada Pilkada 2020, terdapat 262 kasus dugaan politik uang yang sudah dalam tahap penyelidikan, dengan enam putusan bersalah.

“Bukti-bukti ini menegaskan bahwa aturan tanpa penegakan hukum yang tegas tidak akan efektif,” tegas Herdiansyah.

Survei LSI menunjukkan bahwa politik uang masih terjadi pada Pilkada 2020. Sebanyak 21,9 persen responden di tingkat provinsi dan 22,7 persen di tingkat kabupaten/kota mengaku pernah ditawari uang atau barang untuk memilih kandidat tertentu.

Herdiansyah menyoroti bahwa faktor-faktor seperti kondisi sosial-ekonomi dan rendahnya kesadaran politik menjadi penyebab suburnya politik uang. Semakin pragmatis masyarakat, semakin mudah mereka menerima tawaran uang demi memenuhi kebutuhan hidup.

Pada akhirnya, pemilih yang miskin dan kurang berpendidikan lebih rentan terhadap praktik jual-beli suara, sementara kandidat yang kurang populer atau berpengaruh menggunakan uang sebagai jalan pintas untuk meraih kemenangan.

“Politik uang adalah cerminan dari krisis kader di partai politik, di mana kandidat lebih dipilih karena kekuatan finansial daripada kapasitas dan integritas mereka,” tutupnya. (Kal/El/Sekala)

TAGGED:Herdiansyah HamzahPolitik Uang
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Jelang Duel di Batakan, Huistra Siap Bawa Borneo FC Taklukkan Malut United
Next Article Safaruddin: Jika Polri Tidak Netral, Saya Sudah Menang Pilgub 2018

Berita Undas

Geger Napi Kendalikan Bisnis Sabu, Lapas Samarinda Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Selasa, 5 Agustus 2025
Ketua DPRD Kabupaten Mahulu Devung Paran, Pimpin PAW Lut Minal Abidin Gantikan Suhuk SE
Selasa, 5 Agustus 2025
Beras Mahal tapi Mutunya Tak Layak, Ini Temuan DPPKUKM Kaltim di Pasaran
Selasa, 5 Agustus 2025
Mitra Maxim Geruduk Kantor Gubernur Kaltim, Tuntut Kantor Dibuka Kembali dan Audit Aplikator Secara Adil
Selasa, 5 Agustus 2025
Parkir Liar di Titik Rawan Macet, Dishub: Pengelola Usaha Jangan Lepas Tangan
Selasa, 5 Agustus 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Rapat dengar pendapat (RDP) dengan warga Jln. Rapak Indah, digelar di Hotel Mesra, Kamis (8/8/2024)
Parlemen

Polemik Tanah di Jalan Rapak Indah: Warga Menuntut Keadilan

3 Min Read
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Markaca.
Advertorial

Pertamini di Ujung Tanduk, Antara Kemudahan dan Ancaman Keamanan

1 Min Read
Hukum & Kriminal

Tanpa Jejak Kekerasan, Hasil Penyelidikan Kematian Jasad Perempuan di Apotek Samarinda

2 Min Read
Advertorial

Seno Aji Ajak Pemuda Kaltim Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda

2 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?