Samarinda, Sekala.id – Di tengah wacana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Samarinda Seberang, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memberikan penekanan pada pentingnya kajian mendalam sebelum mengambil keputusan. Pernyataan tegas ini disampaikannya pada Sabtu malam (22/6/2024). Hal ini menjadi pernyataan sikap Wali Kota dengan mempertimbangkan dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tidak boleh bermain-main soal ini karena mempertaruhkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Andi Harun.
Dia menjelaskan bahwa saat ini belum ada kajian yang benar-benar objektif mengenai perlunya DOB baru, dan ia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan yang berpotensi membawa dampak negatif.
Pandangan Andi Harun dilandasi oleh fakta bahwa Palaran, wilayah yang diusulkan sebagai bagian dari DOB Samarinda Seberang, telah masuk dalam desain-desain Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai kota satelit. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kebutuhan DOB baru, mengingat Palaran dan Samarinda pada dasarnya merupakan satu kawasan yang terintegrasi.
Lebih lanjut, Andi Harun mengajak semua pihak untuk melihat potensi ekonomi Samarinda Seberang dan mempertimbangkan kawasan geografisnya dalam konteks pemekaran tanpa Palaran.
“Kita harus memastikan bahwa pembentukan DOB itu benar-benar diperlukan atau tidak,” tegasnya.
Visi Andi Harun tidak hanya berfokus pada pemekaran, tetapi juga pada pembangunan Samarinda secara menyeluruh. Beliau mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam membangun kota ini, dengan mengedepankan pembelajaran dan tindakan nyata.
“Ayo kita sama-sama bangun Samarinda, join learning to doing,” serunya.
Pembangunan yang terintegrasi dengan Ibu Kota Negara (IKN) juga menjadi perhatian utama Andi Harun. Beliau memandang Palaran, yang berbatasan langsung dengan IKN, Samboja, dan sekitarnya, sebagai kawasan penyangga (buffer zone) penting.
“Kita libatkan Bappenas sebagai bagian dari terintegrasi untuk pembangunan IKN,” jelasnya. (Jor/El/Sekala)