Kotabaru, Sekala.id – Sejak kecil, Yunia Anggely Syahdat bercita-cita menjadi seorang Polwan. Gadis pesisir Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini pun berusaha keras mewujudkan impiannya dengan menekuni olahraga balap sepeda. Ia berharap dengan bersepeda, fisiknya akan kuat dan tangguh untuk menghadapi seleksi menjadi Polwan.
Namun, siapa sangka, olahraga yang ditekuninya itu justru membawanya menyandang predikat atlet balap sepeda nasional. Prestasinya pun mengkilat di berbagai ajang, baik di tingkat daerah maupun internasional. Salah satunya, ia berhasil meraih medali perak di kelas Women Junior Thailand MTB Cup 1 2023. Kejuaraan di Negeri Gajah Putih itu bukan main-main. Sebab saingan Yunia datang dari Asia, bahkan Eropa.
Yunia Anggely Syahdat, yang lahir di Kotabaru pada 29 November 2005, mengaku tidak menyangka bisa menjadi atlet balap sepeda. Ia hanya ingin menjaga kebugaran tubuhnya agar bisa lolos seleksi menjadi Polwan.
“Saya memang suka bersepeda sejak kecil. Saya pikir dengan bersepeda, saya bisa memiliki fisik yang prima untuk menjadi Polwan,” kata Yunia.
Lulusan SMAN 2 Kotabaru ini mengatakan, cita-citanya menjadi Polwan didukung oleh orang tuanya. Bahkan, ayahnya bersama Ketua ISSI Kotabaru, sempat bertemu dengan Kapolres Kotabaru, AKBP M Gapur Aditya Siregar, SIK. Saat itu AKBP Gapur menyarankan agar Yunia mendaftar menjadi Polwan.
“Saat itu Abah bersama Kapolres Kotabaru, yang menyarankan agar saya masuk Polwan saja. Saya pun memberanikan diri mendaftarkan diri menjadi Polwan melalui seleksi di Polres Kotabaru dan dikirimkan lagi ke Polda Kalsel,” ujarnya.
Meski sudah menjadi atlet balap sepeda nasional, Yunia tidak mendapat perlakuan khusus saat mengikuti seleksi menjadi Polwan. Ia harus bersaing dengan ribuan calon bintara lainnya yang mengikuti serangkaian tes akademik, kesehatan, hingga wawancara.
“Perlakuan sama kepada semua peserta yang mengikuti seleksi. Panitia sangat selektif, terbuka fair, transparan, akuntabel dan humanis. Alhamdulillah doa saya diijabah Allah, lulus seleksi dan siap mengikuti pelatihan menjadi seorang anggota Polri khususnya Polwan,” katanya.
Yunia pun bertekad ingin mengabdikan diri sebaik mungkin sebagai Polwan. Ia ingin menjadi pengayom dan pelindung masyarakat yang baik dan profesional. Ia juga berharap prestasinya bisa memotivasi generasi muda lainnya untuk terus bersemangat mewujudkan cita-citanya.
“Mohon doanya agar pendidikan nanti lancar. Harapannya keberhasilan ini bisa memotivasi generasi muda lainnya untuk terus bersemangat mewujudkan cita-citanya, seperti ingin menjadi Polri. Persiapkan diri dengan baik, jaga kesehatan, berdoa. Percayalah seleksi penerimaan Calon Bintara Polri itu sangat terbuka, transparan, akuntabel dan humanis serta gratis,” pungkasnya. (Mar/Mul/Sekala)