Bali, Sekala.id – Borneo FC berada di titik kritis. Laga melawan PSBS Biak pada Kamis (6/3/2025) malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta bukan sekadar soal tiga poin, tapi juga pertaruhan mental tim setelah hasil yang belum sesuai ekspektasi.
Pelatih Joaquin Gomez menyadari timnya menghadapi tantangan berat. Di antaranya, persiapan yang mepet, hasil kurang memuaskan di laga sebelumnya, dan lawan yang mungkin terlihat lemah di atas kertas, tetapi justru berbahaya karena tak punya beban.
“Kami datang dengan persiapan yang sangat singkat,” ujar Gomez dalam konferensi pers.
Gomez melihat evaluasi pekan lalu adalah yang lebih penting.
Di papan klasemen, PSBS Biak memang terpuruk di zona bawah. Namun, tim berjuluk Badai Pasifik ini telah menunjukkan ketahanan luar biasa meski dalam kondisi sulit. Mereka tetap bisa mencuri poin, bahkan ketika harus bermain dengan 10 orang.
“Kami tidak bisa melihat mereka hanya dari peringkat klasemen,” tegas Gomez.
“Mereka mengalami perubahan besar sejak pergantian pelatih, baik dari segi struktur bertahan maupun cara mereka menyerang,” lanjutnya.
Bagi Pesut Etam, pertandingan ini adalah momentum. Sebuah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim dengan permainan apik, tetapi juga memiliki mental baja saat diuji.
“Kekalahan memang menyakitkan, tapi laga berikutnya datang dengan cepat. Dan justru di saat seperti inilah tim besar harus menunjukkan karakternya,” ujar Gomez. (Jor/El/Sekala)