Kukar, Sekala.id – Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki kendala dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya. Pasalnya, penyaluran air bersih dari PDAM di desa tersebut belum optimal, karena air yang diolah mengandung zat besi yang tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Saliki berencana melakukan pengadaan tandon air yang dapat menampung air PDAM. Tandon air ini diharapkan dapat membantu warga mendapatkan air bersih dengan lebih mudah dan cepat.
Kepala Desa Saliki, Saliansyah menjelaskan, pengadaan tandon air merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemdes, sekaligus sebagai bentuk fasilitas dasar yang diberikan kepada masyarakat. Ia mengatakan, PDAM di desanya hanya beroperasi selama 6 jam sehari, dan dibagi menjadi dua sesi, sehingga setiap rumah hanya mendapat jatah air 3 jam sehari.
“Karena zat besinya tinggi, air PDAM harus diproses dan diendapkan dulu selama 6 jam. Ini yang membuat produksi air di Saliki terhambat,” ujarnya.
Saat ini, sebagian besar warga sudah melakukan penampungan air secara mandiri, karena sebelumnya sudah ada yang mendapat bantuan tandon.
“Terakhir ada 50 tandon yang disalurkan, rencananya di perubahan ini kita tambah lagi supaya masalah tandon air ini bisa selesai. Mudah-mudahan masyarakat bisa terbantu dengan adanya bantuan ini,” tutur Saliansyah. (Jor/El/ADV/Diskominfo Kukar)