Samarinda, Sekala.id – Kebakaran hebat melanda Big Mall Samarinda pada Selasa dini hari (3/6/2025), memicu kepanikan di pusat perbelanjaan terbesar di Kalimantan Timur itu. Api yang membakar sejumlah gerai di lantai dua dan tiga diduga berasal dari korsleting listrik, dan mengakibatkan 25 orang mengalami sesak napas.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Samarinda, Hendra AH, mengungkapkan bahwa titik api pertama kali muncul di area atrium, tepatnya di deretan gerai pakaian. Pihaknya menerima laporan pertama pukul 00.00 Wita dan baru berhasil memadamkan api sekitar pukul 02.45 Wita.
Sebanyak 30 personel damkar dari lima pos, dibantu para relawan, dikerahkan dalam operasi pemadaman yang berlangsung hampir tiga jam.
“Dari hasil pengecekan kami, sprinkler tidak aktif dan hydrant masih manual, menyulitkan petugas di saat krusial,” ujar Hendra kepada wartawan.
Ia juga mengaku pihak damkar telah beberapa kali memberikan rekomendasi perbaikan sistem proteksi kebakaran, namun tak digubris oleh pengelola gedung. Akses masuk gedung yang terkunci turut memperparah situasi, membuat proses evakuasi dan pemadaman semakin lambat.
Asap tebal menyelimuti area terdampak, memaksa petugas menggunakan alat bantu pernapasan (BA) untuk menelusuri lokasi dan menyelamatkan korban. Data sementara menyebutkan tujuh gerai ludes terbakar, sebagian besar tenant fashion dan aksesori, serta dua gerai lainnya turut terdampak.
Total 25 orang dilaporkan mengalami sesak napas, terdiri dari satu petugas damkar, lima relawan, dan belasan warga serta karyawan. Tujuh orang di antaranya harus dievakuasi ke rumah sakit, termasuk mereka yang sempat terjebak di Hotel Fugo, yang terhubung langsung dengan area mal.
“Kalau tidak pakai APD lengkap, sangat berisiko. Masker biasa tidak cukup,” kata Riza, seorang relawan yang turut membantu proses evakuasi.
Pemadaman total baru rampung pada pukul 04.30 WITA, dengan melibatkan total 15 unit pemadam dan 50 personel. Minimnya sumber air dan pintu-pintu yang terkunci disebut menjadi kendala utama di lapangan.
Hingga saat ini, penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran masih dilakukan oleh Polsek Sungai Kunjang. Sementara itu, manajemen Big Mall Samarinda belum memberikan keterangan rinci terkait tidak berfungsinya sistem proteksi kebakaran saat kejadian.
Namun dalam siaran resminya, pihak manajemen menyatakan bahwa operasional Big Mall ditutup sementara untuk proses investigasi dan penilaian struktur bangunan.
“Sebagai langkah preventif dan demi keselamatan pengunjung, tenant, dan staf kami, Big Mall akan ditutup sementara waktu selama proses evaluasi berlangsung,” tulis manajemen Big Mall dalam rilisnya.
Pihak mal juga menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian dari seluruh masyarakat, tenant, dan mitra kerja atas insiden tersebut.
“Keselamatan dan keamanan selalu menjadi prioritas utama kami,” tutup pernyataan resmi tersebut. (Jor/El/Sekala)