Samarinda, Sekala.id – Kematian bayi berusia enam bulan, Nadhifa Putri Amira, di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) menjadi perhatian publik dan memicu serangkaian reaksi keras. Kasus ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga memicu tindakan dari berbagai pihak, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, yang segera meminta evaluasi menyeluruh terhadap layanan rumah sakit tersebut.
Desakan untuk memberhentikan Direktur RSUD AWS, David Hariadi Masjhoer, semakin menguat. Dalam sebuah audiensi yang berlangsung di ruang rapat Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Diskes Kaltim) pada Kamis (18/7/2024), Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalimantan Timur, yang bertindak sebagai kuasa hukum keluarga bayi, menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.
Sudirman, perwakilan dari Biro Hukum TRC PPA Kaltim, dengan tegas menyatakan bahwa mereka menuntut pemecatan Direktur RSUD AWS karena dianggap gagal memberikan pelayanan yang memadai.
“Diskes Kaltim telah menerima tuntutan kami dengan baik, dan berjanji akan mengirimkannya kepada Pj Gubernur Kaltim dalam waktu dekat,” ujar Sudirman.
Menanggapi tuntutan tersebut, David Hariadi Masjhoer menyatakan kesiapannya untuk mundur jika hasil audit menunjukkan bahwa dirinya tidak layak menjabat sebagai Direktur RSUD AWS.
“Jika saya diminta mundur, silakan. Saya siap untuk diberhentikan,” kata David pada Jumat (19/7/2024), di ruang Buana kantor Direktur RSUD AWS.
David menegaskan bahwa posisinya sebagai Direktur di RSUD yang telah mendapatkan akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) hanya menjalankan perintah dari pimpinan.
“Jika hasil rekomendasi menunjukkan bahwa saya tidak cocok dan perlu diganti, silakan saja. Saya tidak akan mempertahankan jabatan tersebut,” tegasnya.
Dalam investigasi internal terkait kasus kematian bayi tersebut, David menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan pelayanan sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Namun, audit medis sifatnya rahasia, jadi saya tidak bisa menunjukkan hasilnya. Apalagi kasus ini sudah memasuki ranah hukum,” pungkasnya.
Kasus ini terus bergulir dan menjadi sorotan, menunggu langkah selanjutnya dari pihak berwenang dan hasil audit yang akan menentukan nasib Direktur RSUD AWS. (Jor/El/Sekala)