Samarinda, Sekala.id – Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menegaskan peran krusial bahan baku dalam mewujudkan produk halal dan higienis. Menurutnya, kualitas produk akhir bergantung pada bahan baku yang digunakan, seperti sosis yang harus terbuat dari bahan halal dan higienis agar produknya pun halal.
“Salah satu sektor hulu yang krusial adalah penyediaan bahan baku,” jelas Rohim dalam diskusi terkait standar halal dan higienis.
Ia menyorot kekurangan fasilitas Rumah Potong Unggas (RPU) dan Rumah Potong Hewan (RPH), serta jumlah Juleha (penyembelih hewan) bersertifikat halal dan higienis di Samarinda yang masih terbatas.
“Kontribusi Juleha bersertifikat halal dan higienis di Samarinda hanya sekitar lima hingga sepuluh persen dari total produksi daging dan unggas,” ungkap Rohim.
Tantangan utama dalam meningkatkan jumlah fasilitas bersertifikat, tambahnya, terletak pada pemenuhan persyaratan yang ketat, mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM) dan proses penyembelihan.
Menyadari hal ini, Pansus II DPRD Samarinda mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk mengambil peran aktif dalam meningkatkan jumlah fasilitas bersertifikat halal dan higienis. “Pemkot harus mengambil langkah konkret dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan agar RPU, RPH, dan Juleha di Samarinda segera mendapatkan sertifikasi sesuai UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal,” tegas Rohim.
Ia berharap, melalui kerja sama yang baik antara semua pihak, Samarinda dapat konsisten menyediakan produk halal dan higienis bagi warganya. “Kami meminta sosialisasi, pendampingan, dan fasilitasi dalam penerbitan sertifikat halal,” pungkasnya. (Ya/El/ADV/DPRD Samarinda)