Samarinda, Sekala.id – Tepian Mahakam kian bersolek dengan kehadiran Teras Samarinda, proyek ambisius yang diinisiasi Pemkot Samarinda. Teras Samarinda Tahap I, yang terletak di Jalan Gajah Mada, tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim, hampir rampung. Namun, di balik pembangunannya, satu isu krusial mencuat, yakni lahan parkir yang minim.
Pagar pembatas masih berdiri kokoh di sepanjang Jalan Gajah Mada, pertanda bahwa proyek ini belum mencapai garis finis. Tertunda beberapa kali, Teras Samarinda Tahap I kini memasuki fase perpanjangan keempat, jauh melewati batas waktu awal Desember 2023. Warga Samarinda pun menanti-nanti kelancaran proyek ini.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tegas memberikan ultimatum kepada kontraktor. Penyelesaian proyek harus tuntas dalam 1,5 bulan, tanpa toleransi perpanjangan lebih lanjut. Denda pun tak luput demi menegakkan disiplin.
Di tengah optimisme penyelesaian, kekhawatiran baru muncul dengan kurangnya lahan parkir yang memadai. Andi Harun sebelumnya menjelaskan bahwa area parkir kendaraan akan tersedia di Teras Samarinda Tahap II, yang dijadwalkan dimulai tahun ini. Namun, masih belum ada kepastian kapan persisnya area rekreasi itu akan dibuka.
Kebingungan terkait pengaturan parkir di Teras Samarinda Tahap I pun menyeruak. Didi Zulyani, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, mengaku tak dilibatkan dalam diskusi perencanaan parkir di lokasi tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa tidak akan ada lahan parkir, dan masyarakat dilarang memarkir kendaraan di pinggir jalan,” ungkap Didi.
Ia pun menambahkan, “Seharusnya, aspek parkir sudah dipertimbangkan sejak awal pembangunan.”
Menyadari minimnya lahan parkir di Teras Samarinda Tahap I, Dishub Samarinda mengimbau warga untuk mencari alternatif parkir di lokasi lain.
“Kami akan mengarahkan warga untuk parkir di area Kantor Gubernur atau lokasi lain di sekitarnya,” jelas Didi.
Teras Samarinda Tahap I, meski menjanjikan wajah baru bagi Tepian Mahakam, menghadirkan dilema: bagaimana pengunjung akan memarkirkan kendaraan mereka? Pemkot Samarinda perlu bergerak cepat mencari solusi sebelum proyek ini rampung dan memicu kekacauan di kawasan tersebut. (Jor/El/Sekala)