Samarinda, Sekala.id – Banyak anak muda lebih memilih karier di dunia startup atau industri. Sedangkan, sektor pertanian masih dipandang sebelah mata karena stigma selama ini.
Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengaku prihatin dengan minimnya minat anak muda untuk menjadi petani. Menurut politikus Gerindra ini, banyak faktor yang membuat generasi muda enggan bercocok tanam, salah satunya adalah kesan negatif tentang petani tradisional yang sering mengalami kesulitan dan kemiskinan.
“Anak-anak muda itu kan melihat orang tua mereka yang bekerja keras di ladang, tapi hasilnya tidak sebanding dengan jerih payah mereka. Mereka jadi berpikir bahwa menjadi petani itu tidak menjanjikan,” kata Seno Aji kepada Tempo.
Seno Aji menambahkan, tren sosial media juga berpengaruh pada pilihan karier anak muda. Banyak dari mereka yang tergiur dengan gaya hidup mewah dan glamor yang ditampilkan oleh para konten kreator di YouTube, TikTok, atau Instagram.
“Mereka lihat di YouTube itu kan banyak anak muda yang sukses dan kaya dari membuat video atau foto. Mereka jadi ingin menjadi YouTubers, TikTokers, atau Selebgram,” ujarnya.
Namun, Seno Aji tidak tinggal diam. Ia berusaha memberikan pemahaman dan motivasi kepada anak-anak muda di Kaltim agar mau terjun ke dunia pertanian. Ia menjelaskan bahwa petani sekarang tidak sama dengan petani dulu. Dengan kemajuan teknologi dan inovasi, petani bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
“Kita harus memberi tahu mereka bahwa menjadi petani itu bisa sukses dan sejahtera. Kita harus menunjukkan contoh-contoh petani milenial yang sudah berhasil di bidang pertanian,” katanya.
Seno Aji berharap, dengan menunjukkan contoh sukses menjadi petani, anak-anak muda di Kaltim bisa terinspirasi untuk menjadi petani milenial. Ia juga mengajak semua pihak untuk mendukung dan memberikan fasilitas kepada generasi muda yang ingin berkecimpung di bidang pertanian.
“Kita harus bersama-sama membangun kesadaran bahwa pertanian itu penting dan menarik,” tegasnya. (Jor/El/ADV/DPRD Kaltim)