Samarinda, Sekala.id – Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat 17 dari 38 provinsi di Indonesia untuk urusan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Posisi yang cukup rendah, bagi daerah yang tahun depan digadang-gadang menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Hari Kesuma, mengatakan bahwa pemuda Kaltim harus menjadi motor penggerak IPP. “Pemuda adalah subjek utama pembangunan. Mereka harus meningkatkan kualitas diri di berbagai bidang,” ujarnya.
Menurut Agus, ada lima domain yang menjadi acuan IPP, yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, serta partisipasi dan kepemimpinan. Selain itu, domain gender dan diskriminasi juga harus diperhatikan.
“IPP Kaltim saat ini hanya 52,50, di bawah rata-rata nasional yang 53,33. Ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” tuturnya.
Agus menambahkan bahwa Dispora Kaltim tidak bisa bekerja sendiri dalam meningkatkan IPP. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, media, masyarakat, organisasi kepemudaan, dan tentu saja pemuda itu sendiri.
“Kami berharap ada sinergi dan komitmen bersama untuk mewujudkan visi Pemprov Kaltim, yaitu berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak mulia dan berdaya saing,” katanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Kaltim adalah bonus demografi, yaitu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada usia non-produktif. Agus mengatakan bahwa bonus demografi bisa menjadi peluang atau ancaman, tergantung dari kesiapan SDM.
“Kami ingin mencetak pemuda yang unggul dan kompetitif, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Target kami adalah mencapai IPP sebesar 57,67 pada tahun 2024,” pungkasnya.
(Kal/El/ADV/Dispora Kaltim)