Mahulu, Sekala.id – Upaya Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) dalam mewujudkan kemandirian pangan mulai diterjemahkan dalam bentuk nyata di lapangan. Ujoh Bilang, yang merupakan salah satu kampung di ibu kota kabupaten, kini dijadikan percontohan penerapan sistem pertanian organik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Beberapa kelompok tani di wilayah tersebut telah mulai beralih dari metode pertanian konvensional ke pendekatan yang lebih berkelanjutan. Mereka mendapatkan pendampingan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantinya dengan kompos berbahan dasar lokal.
Menurut Sekda Mahulu, Dr. Stephanus Madang, keberhasilan penerapan di Ujoh Bilang akan menjadi tolok ukur sebelum program ini diperluas ke kampung-kampung lain di Mahulu.
“Kita mulai dari yang kecil dulu. Kalau berhasil di Ujoh Bilang, baru kita kembangkan secara bertahap ke kampung lain. Prinsipnya bertahap, tapi terarah,” ujar Stephanus.
Para petani di Ujoh Bilang saat ini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan lahan yang lebih hemat air dan pupuk, serta melakukan rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah. Selain itu, proses pembuatan pupuk organik mulai diperkenalkan dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan di sekitar mereka.
Pemerintah daerah memberikan dukungan berupa pelatihan, alat-alat sederhana, serta insentif awal bagi petani yang mau mencoba sistem baru ini. Hasilnya, sejumlah petani melaporkan bahwa tanah mereka mulai menunjukkan perbaikan kualitas dan (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)