Samarinda, Sekala.id Keluarga besar Dayak Kenyah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan akan terlibat dalam berbagai pembangunan di Bumi Etam. Khususnya dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) warga Dayak pun akan ditingkatkan melalui berbagai pelatihan agar dapat bersaing dengan para pendatang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) Muhammad Samsun, usai hadir dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Lembaga Adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur (LADK-KT) dan Kerukunan Dayak Kenyah Kalimantan Timur (KDK-KT). Acara tersebut dihelat di Hotel Harris, Jalan Untung Suropati, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Samsun tertarik menghadiri mubes IV itu, lantaran bakal ada obrolan yang menarik. Apalagi akan bertemu tokoh-tokoh Dayak.
“Ada beberapa hal yang kemarin disampaikan keluarga Dayak, salah satunya terkait dengan pembangunan-pembangunan di Kaltim,” ungkapnya saat dihubungi melalui telepon seluler pada Minggu (30/4/2023) malam.
Dikatakan Politikus PDI Perjuangan ini, warga Dayak benar-benar ingin terlibat secara aktif dalam pembangunan. Maka dari itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Dr. Myrna Asnawati turut hadir dalam mubes malam itu.
“Mereka minta agar dilibatkan oleh otorita. Kehadiran bu deputi menjadi momen yang tepat untuk menyampaikan beberapa hal tersebut,” terangnya.
Terkait tanggapan legislatif atas kolaborasi warga dayak dan Otorita IKN Nusantara, Samsun menegaskan, pihaknya mendukung gagasan yang disampaikan keluarga besar adat Dayak. Namun hal yang patut diingat dan digarisbawahi, lanjut Samsun, dirinya dan warga Dayak welcome atas kehadiran IKN di Bumi Etam.
“Saya harap, Otorita IKN mengakui eksistensi (keberadaan) warga lokal, semoga mereka bisa diakomodasi dan benar-benar terlibat dalam pembangunan. Walau kami menyadari sepenuhnya jika SDM di Kaltim memang harus ditingkatkan. Jadi saya minta agar warga Kaltim menyelaraskan kebutuhan SDM yang ada di IKN,” pintanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Dr Myrna Asnawati menjelaskan, pembangunan IKN akan berbasis pada kebudayaan lokal di Kaltim. Sehingga, ada banyak manfaat yang didapatkan pihaknya melalui mubes ini.
“Saat ini kami dalam proses mengidentifikasi bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah IKN,” tuturnya.
Salah satu hal yang kini tengah dilakukan dan dipersiapkan Otorita IKN adalah rancangan regulasi terkait pengakuan perlindungan serta pemajuan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup.
“Tentunya, ini bagian dari upaya untuk memberikan reposisi kepada masyarakat adat dan pengetahuan tradisional yang ada. Prinsip kami, partisipasi masyarakat akan menjadi penting dalam pembangunan IKN,” tegasnya. (Apr/Fch/Sekala)