Samarinda, Sekala.id – Pisang menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan produksi pisang untuk memenuhi permintaan pasar internasional.
Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispan TPH) Kaltim, mengatakan bahwa pisang memiliki prospek yang sangat baik di pasar global. “Kami melihat antusiasme luar biasa dari pasar internasional terhadap pisang, jadi kami sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dan pengembangannya,” katanya saat jumpa pers, di Ruang Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2/2024).
Menurut Yana, pada tahun 2024, pihaknya telah membuat banyak kontrak kerjasama dengan para petani, termasuk kerjasama bisnis dengan Eropa. “Kami hanya memfasilitasi transaksi dan kerjasama, dan kerjasama ini terus berkembang dan akan mencakup Korea,” ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan produksi pisang, Dispan TPH Kaltim juga tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah, seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser. Di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1.317 hektar dengan target produksi 98.775 ton. Di Kutai Kartanegara, luas panen 762,97 hektar dengan target produksi 57.223 ton. Di Berau, luas panen 295,61 hektar dengan target produksi 22.171 ton. Dan di Paser, luas panen 1.010 hektar dengan target produksi 75.750 ton.
Yana menambahkan bahwa kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik dan akan diikuti oleh daerah-daerah lain. Ia juga menyebutkan bahwa pada tahun 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani. Sedangkan kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari.
Pengembangan kawasan pisang di Kaltim juga menarik minat daerah lain, seperti Sulawesi Selatan, yang membeli 2 juta bibit benih pisang. Hal ini menunjukkan bahwa pisang merupakan komoditas yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah. (Jor/El/Sekala)