By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Inspirasi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Kutai Timur

Duyung Mati di Pantai Jepu-jepu, Warga Curiga Pencemaran

Redaksi
By Redaksi
Published Rabu, 7 Juni 2023
Share
Ilustrasi (foto: Google.com)
SHARE

Mamalia laut langka itu ditemukan dengan tubuh penuh luka. Warga menduga akibat pencemaran lingkungan.

Contents
Luka MengangaHewan Rentan Punah

Kutim, Klausa.co – Pantai Jepu-jepu di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), biasanya sepi dan tenang. Namun, pada Rabu (7/6/2023) siang, suasana berubah menjadi ramai dan heboh. Sebab, warga dan pengunjung yang sedang bersantai di tepi laut menemukan seekor dugong atau duyung yang terdampar di bibir pantai.

Sayangnya, mamalia laut yang termasuk dalam kategori satwa langka dan dilindungi itu sudah dalam kondisi mati dengan tubuh penuh luka.

“Kami kaget melihat dugong itu. Ini pertama kalinya kami melihat dugong secara langsung,” kata Ali Musa, salah satu warga setempat yang ikut menyaksikan penemuan bangkai dugong.

Luka Menganga

Dugong yang ditemukan memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan bobot hampir 60 kilogram. Tubuhnya tampak mengenaskan dengan sejumlah luka menganga di sekujur tubuhnya. Bahkan, pada bagian hidungnya juga masih mengeluarkan darah.

Ali menduga bahwa dugong mati akibat dampak kerusakan lingkungan. Ia mengatakan bahwa di pantai Jepu-jepu sering terjadi pencemaran akibat limbah industri dan aktivitas penambangan.

“Mungkin dugong ini terluka oleh benda tajam atau terkena racun,” katanya.

Menurut Ali, sebelumnya warga juga sering menemukan bangkai mamalia laut lainnya, seperti anak hiu dan lumba-lumba. Namun, untuk bangkai ikan duyung atau dugong, baru pertama kalinya ditemukan di wilayah perairan pantai Jepu-jepu.

Hewan Rentan Punah

Dugong merupakan mamalia laut yang hidup di perairan tropis dan subtropis. Dugong termasuk dalam ordo Sirenia bersama dengan manatee atau sapi laut. Dugong memiliki ciri khas berupa moncong yang mirip gajah dan ekor yang mirip ikan paus.

Dugong merupakan hewan herbivora yang memakan rumput laut dan lamun. Dugong dapat hidup hingga usia 70 tahun dan berkembang biak dengan lambat. Dugong juga merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok kecil.

Sayangnya, populasi dugong semakin menurun akibat perburuan, hilangnya habitat, gangguan manusia, dan perubahan iklim. Dugong dilindungi oleh undang-undang di Indonesia dan termasuk dalam daftar merah IUCN sebagai hewan rentan punah.

Untuk mencegah agar bangkai dugong itu tidak membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap, warga sekitar pun berinisiatif menarik bangkai dugong itu dari bibir pantai menuju ke daratan untuk dimakamkan. (Mar/Mul/Klausa)

TAGGED:DugongHewan LangkaMamalia LautPantai Jepu-jepu
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Dinas ESDM Kaltim Selidiki Perusahaan Tambang, Imbas Ambrolnya Jalan Poros Dondang-Sangasanga
Next Article Ibu Muda Jual Anak Sekolah ke Pria Hidung Belang

Berita Undas

Pelindo Tepis Tuduhan Ilegal, Warga Tegaskan Aksi Tolak Pandu Bukan oleh Preman
Jumat, 13 Juni 2025
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kaltim, Dasmiah.
Pemprov Kaltim Luncurkan GratisPol, Mahasiswa Ditargetkan Tak Perlu Bayar UKT Lagi
Jumat, 13 Juni 2025
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin.
SPMB 2025 Dibuka 16 Juni, Disdikbud Kaltim Siapkan Skema Antisipasi Sekolah Penuh
Kamis, 12 Juni 2025
Waspada Kembali Meningkat: Dua Pasien Positif Antigen di RSUD AWS Samarinda Masuk Isolasi Khusus
Senin, 9 Juni 2025
Cara Aman Menikmati Daging Kurban dengan Benar dan Sehat
Jumat, 6 Juni 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Advertorial

Dishub Kutim Dorong Kemudahan Perizinan untuk Pengusaha Angkutan Umum

2 Min Read
Advertorial

Museum Sejarah dan Budaya Kutim Segera Berdiri di Belakang STAI Sangatta

2 Min Read
Advertorial

Mendes Yandri Susanto Siap Bermalam di Desa Tepian Langsat, Dorong Desa Sawit Berdaya

2 Min Read
Advertorial

Desa Tepian Langsat, Kutim, Raih Prestasi PADes Tertinggi di Kaltim

3 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?