Kutim, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memperkuat komitmennya untuk mendukung target eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030 melalui Program “Tiga Zero”. Program ini mencakup tiga sasaran utama: tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, dan menghapus stigma terhadap penderita.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani, menegaskan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah nyata dengan memastikan ketersediaan obat antiretroviral (ARV) di seluruh puskesmas, termasuk yang berada di wilayah terpencil.
“Kami telah mendistribusikan ARV ke setiap puskesmas di Kutim. Tujuannya, agar ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dapat dengan mudah mengakses pengobatan. Pengobatan ini mampu menekan virus HIV sehingga mereka tetap bisa hidup sehat seperti orang lain,” ujar dr. Bahrani dalam keterangannya baru-baru ini.
Ia menjelaskan, pengobatan ARV dapat menekan jumlah virus HIV dalam tubuh hingga tidak terdeteksi. Dengan demikian, ODHA yang rutin menjalani terapi ARV tidak akan menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Namun, upaya eliminasi HIV/AIDS ini bukan hanya soal pengobatan. Edukasi masyarakat menjadi salah satu prioritas utama untuk menghapus stigma dan meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS.
“Stigma masih menjadi tantangan besar yang harus kita atasi. Banyak ODHA takut untuk mencari pengobatan karena khawatir dengan diskriminasi. Padahal, pengobatan rutin tidak hanya menjaga kesehatan mereka sendiri, tetapi juga membantu mencegah penularan kepada orang lain,” jelas dr. Bahrani.
Diskes Kutim juga rutin menggelar sosialisasi intensif untuk menjelaskan bahwa HIV tidak mudah menular, terutama jika penderita menjalani terapi ARV dengan baik. Upaya ini dilakukan sebagai langkah strategis agar masyarakat lebih menerima ODHA tanpa stigma.
Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Pemkab Kutim optimistis dapat mencapai target eliminasi HIV/AIDS pada 2030.
“Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup ODHA, tetapi juga mendorong deteksi dini serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung penderita HIV/AIDS,” pungkasnya. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Kutim)