Kutim, Sekala.id – Kasus gondongan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatatkan lonjakan yang cukup memprihatinkan sejak Juli 2024 hingga Oktober 2024. Berdasarkan data yang diterima dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal, dan Pemegang Program Surveilans, Mariani Karim, angka kasus terus merangkak naik, dengan kelompok anak-anak sekolah menjadi yang paling terdampak.
Pada Juli 2024, tercatat 26 kasus gondongan, namun angka tersebut melonjak tajam pada Agustus menjadi 81 kasus. Lonjakan terbesar terjadi pada September, yang mencatatkan 233 kasus. Hingga awal Oktober, jumlahnya masih terhitung tinggi, mencapai 147 kasus.
Bahrani Hasanal menjelaskan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus ini lebih banyak menyerang anak-anak usia sekolah, terutama yang duduk di bangku SD dan SMP. Meskipun orang dewasa juga bisa terinfeksi, jumlahnya sangat sedikit, hanya sekitar 1 hingga 3 kasus saja.
“Puncaknya terjadi pada September 2024. Meski sudah mulai menurun pada Oktober, kami tetap mencatat ada 147 kasus yang terus berkembang,” ungkap Bahrani.
Penyebaran gondongan, yang menular melalui air liur, mengharuskan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan langkah preventif. Bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kutai Timur, langkah utama yang diambil adalah mengisolasi siswa yang terinfeksi gondongan di rumah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut di lingkungan sekolah.
“Karena penularannya melalui droplet atau cipratan air liur, kami sangat mengimbau siswa yang terkena gondongan untuk tidak masuk sekolah dan tetap berada di rumah hingga sembuh. Selain itu, penggunaan masker dan kebersihan tangan yang rutin harus diperhatikan,” tambah Mariani Karim.
Gejala yang umum ditemukan pada penderita gondongan antara lain demam, batuk, pilek, serta pembengkakan pada kelenjar ludah yang menyebabkan area telinga dan leher terlihat bengkak. Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang dibandingkan orang dewasa.
Untuk menekan jumlah kasus lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kutai Timur terus gencar memberikan edukasi pencegahan kepada masyarakat, khususnya kepada para siswa. Mereka diimbau untuk menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penularan yang semakin meluas. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Kutim)