Sekala.id – Film live-action terbaru dari Disney ini menampilkan Halle Bailey sebagai Ariel yang menawan, tetapi juga mendapat kritik karena tampilan visualnya yang kurang memuaskan. Ia adalah bintang utama dari film live-action The Little Mermaid, yang merupakan adaptasi dari film animasi klasik Disney tahun 1989.
Film ini menceritakan kisah Ariel, seorang putri duyung yang jatuh cinta dengan seorang pangeran manusia bernama Eric. Untuk bisa bersama dengan Eric, Ariel rela menukar suaranya yang indah dengan sepasang kaki kepada Ursula, sang penyihir laut yang jahat. Namun, Ariel harus berjuang untuk mendapatkan cinta sejati Eric sebelum terlambat.
Film ini disutradarai oleh Rob Marshall, yang dikenal sebagai sutradara film musikal seperti Chicago (2002) dan Into the Woods (2014). Film ini juga dibintangi oleh Jonah Hauer-King sebagai Eric, Melissa McCarthy sebagai Ursula, Javier Bardem sebagai Raja Triton, Daveed Diggs sebagai Sebastian, Awkwafina sebagai Scuttle, dan Jacob Tremblay sebagai Flounder.
Film ini telah dirilis di Indonesia pada tanggal 24 Mei 2023 dan di Amerika Serikat pada tanggal 26 Mei 2023. Film ini mendapat sambutan yang bervariasi dari para kritikus dan penonton. Beberapa memuji penampilan Halle Bailey sebagai Ariel yang menawan dan berbakat, tetapi ada juga yang mengkritik tampilan visual film ini yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan film animasinya.
Salah satu hal yang menarik perhatian dari film ini adalah pilihan pemeran Ariel. Halle Bailey adalah seorang aktris dan penyanyi berkulit hitam yang merupakan salah satu anggota dari duo R&B Chloe x Halle. Ia juga dikenal sebagai salah satu protege alias anak didik dari Beyonce.
Pengumuman Halle Bailey akan memerankan Ariel pada Juli 2019 lalu menimbulkan reaksi yang beragam dari para penggemar film animasinya. Beberapa mendukung dan mengapresiasi keputusan tersebut sebagai bentuk keragaman dan inklusivitas. Namun, ada juga yang tidak setuju dan menganggap bahwa Ariel harus berkulit putih dan berambut merah seperti film animasinya.
Beberapa orang bahkan membuat petisi daring, meminta Disney mengganti pemeran Ariel. Mereka mengklaim bahwa mereka bukan rasis, tetapi hanya ingin menghormati warisan budaya Denmark, tempat asal dongeng The Little Mermaid karya Hans Christian Andersen.
Namun, petisi tersebut tidak berhasil mengubah keputusan Disney. Bahkan, beberapa orang yang terlibat dalam film animasi aslinya memberikan dukungan kepada Halle Bailey. Jodi Benson, yang mengisi suara Ariel di film animasi tahun 1989, mengatakan bahwa warna kulit tidak penting dalam memerankan karakter tersebut.
“Yang penting adalah apa yang ada di dalam hati mereka,” kata Benson dalam sebuah acara pada Juli 2019 lalu.
Rob Marshall, sang sutradara, juga mengatakan bahwa ia memilih Halle Bailey karena ia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk memerankan Ariel.
“Ia memiliki kombinasi antara semangat muda dan kecerdasan luar biasa. Ia juga memiliki suara yang luar biasa,” kata Marshall dalam sebuah wawancara dengan Entertainment Weekly pada Mei 2021 lalu.
Halle Bailey sendiri mengaku tidak terpengaruh oleh kritik yang ditujukan kepadanya. Ia mengatakan bahwa ia hanya ingin memberikan yang terbaik untuk perannya sebagai Ariel.
“Saya merasa sangat bersyukur dan bersemangat untuk menjadi bagian dari film ini,” kata Bailey dalam sebuah wawancara dengan Variety pada Mei 2021 lalu.
Selain kontroversi pemeran Ariel, film live-action The Little Mermaid juga menimbulkan nostalgia bagi para penggemar film animasi aslinya. Film animasi tahun 1989 tersebut merupakan salah satu film terbaik dari Disney dan memulai era keemasan studio tersebut.
Film animasi tersebut berhasil meraih dua Oscar untuk kategori lagu terbaik (Under the Sea) dan musik terbaik (oleh Alan Menken). Film tersebut juga mendapat pujian karena ceritanya yang romantis dan menyentuh, karakter-karakternya yang menarik dan lucu, serta lagu-lagunya yang melegenda.
Film live-action The Little Mermaid mencoba untuk menghidupkan kembali kesuksesan film animasinya dengan menyajikan lagu-lagu klasik seperti Part of Your World, Under the Sea, Kiss the Girl, Poor Unfortunate Souls, dan Les Poissons. Film ini juga menambahkan beberapa lagu baru yang ditulis oleh Lin-Manuel Miranda bersama Alan Menken.
Namun, tidak semua penggemar film animasinya puas dengan hasil adaptasi live-actionnya. Beberapa mengkritik bahwa film ini tidak memiliki pesona dan keajaiban seperti film animasinya. Mereka juga merasa bahwa tampilan visual film The Little Mermaid versi live action kurang memuaskan, dan tidak sesuai dengan imajinasi mereka.
Beberapa kritikus film juga menilai film ini tidak banyak memberikan hal baru atau kreatif dari film aslinya. Mereka merasa bahwa film ini hanya mengandalkan nostalgia dan tidak berani mengambil risiko.
“Film ini hampir tenggelam dalam deja vu,” tulis Brian Lowry dari CNN dalam ulasannya.
“Penampilan Halle Bailey sebagai Ariel tidak bisa menyelamatkan film ini dari tampilan visualnya yang jelek dan kurangnya risiko kreatif,” tulis Clarisse Loughrey dari The Independent dalam ulasannya.
Film live-action The Little Mermaid adalah sebuah film yang menarik untuk ditonton bagi para penggemar dongeng putri duyung atau film-film Disney. Film ini menampilkan Halle Bailey sebagai Ariel yang menawan dan berbakat, serta beberapa aktor dan aktris lainnya yang memerankan karakter-karakter ikonik dari film animasinya.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan, terutama dalam hal tampilan visualnya yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan film animasinya. Film ini juga tidak banyak memberikan hal baru atau kreatif dari film aslinya, sehingga mungkin akan membuat sebagian penonton merasa bosan atau kecewa.
Secara keseluruhan, film live-action The Little Mermaid adalah sebuah film yang layak ditonton jika Anda ingin bernostalgia dengan film animasi aslinya atau ingin melihat penampilan Halle Bailey sebagai Ariel. Namun, jika Anda mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekadar nostalgia atau ingin melihat sesuatu yang lebih ajaib dan indah dari dunia bawah laut Disney, mungkin Anda akan merasa kekurangan dari film ini. (Zal/Mul/Sekala)