By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sekala.id
  • Nasional
  • Daerah
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Inspirasi
  • Lainnya
    • Pemerintahan
    • Parlemen
    • Advertorial
    • Kultur
    • Olahraga
    • Hiburan
Sekala.idSekala.id
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Search
  • Nasional
  • Daerah
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Kutai Kartanegara
    • Samarinda
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Kultur
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Inspirasi
  • Advertorial
  • Hiburan
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Samarinda

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda: Antara Kepentingan Politik dan Nasib Pedagang

Redaksi
By Redaksi
Published Jumat, 9 Februari 2024
Share
GMP-KS menggelar aksi damai di depan Mal Lembuswana Samarinda (Foto: Sekala)
SHARE

Samarinda, Sekala.id – Pasar Pagi Samarinda merupakan salah satu pusat perekonomian di Kota Tepian. Pasar ini sudah berdiri sejak tahun 1950 dan menjadi saksi sejarah perkembangan kota. Namun, kondisi pasar ini kini sudah tidak layak lagi. Bangunan pasar yang usang, kumuh, dan rawan kebakaran membuat pemerintah kota berencana untuk melakukan revitalisasi.

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda adalah salah satu program prioritas Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Program ini bertujuan untuk membangun pasar yang lebih modern, bersih, dan nyaman bagi pedagang dan pembeli. Pemerintah kota telah menganggarkan Rp 280 miliar untuk proyek ini dan menargetkan selesai dalam 11 bulan.

Namun, rencana revitalisasi ini tidak berjalan mulus. Ada sekitar 48 warga yang memiliki sertifikat hak milik (SHM) atas tanah di lokasi pasar yang menolak untuk menjual tanah mereka kepada pemerintah. Mereka menganggap harga yang ditawarkan pemerintah terlalu rendah dan tidak sesuai dengan nilai pasar.

Penolakan ini membuat proses revitalisasi terhambat. Padahal, pemerintah kota sudah melakukan relokasi sementara bagi 2.852 pedagang pasar ke lokasi lain. Jika revitalisasi tidak segera dilakukan, maka nasib pedagang pasar akan semakin terancam.

Belum lagi, ada dugaan adanya oknum calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar yang memanfaatkan polemik ini untuk kepentingan politiknya. Oknum caleg ini diduga berusaha mempengaruhi 48 warga pemilik SHM agar tidak mau berdamai dengan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mencari simpati dan dukungan dari warga di wilayah pasar.

Hal ini tentu sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kota Samarinda (GMP-KS) melakukan aksi damai di simpang empat Mal Lembuswana pada Jumat (9/2/2024). Mereka menuntut agar oknum caleg tersebut berhenti mengintervensi masalah revitalisasi pasar.

“Kami mendukung penuh rencana pemerintah kota untuk merevitalisasi Pasar Pagi Samarinda. Kami ingin kota kami memiliki fasilitas umum yang bagus dan nyaman. Apalagi Pasar Pagi ini adalah salah satu landmark Samarinda. Kami tidak mau ada oknum-oknum yang mencoba menggagalkan rencana ini dengan cara provokasi dan politisasi,” ujar Nhazaruddin, koordinator aksi.

Nhazaruddin juga meminta agar pemerintah kota dan 48 warga pemilik SHM bisa segera menemukan solusi yang saling menguntungkan. Ia berharap agar pemerintah kota bisa memberikan kompensasi yang adil dan sesuai dengan nilai tanah. Ia juga berharap agar 48 warga pemilik SHM bisa bersikap kooperatif dan tidak mudah terpengaruh oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami mengutuk keras segala bentuk politisasi polemik revitalisasi Pasar Pagi untuk kepentingan pribadi. Hal ini hanya akan merugikan ribuan pedagang yang sudah direlokasi dan menunggu pasar baru. Kami meminta agar Walikota Samarinda, Andi Harun bisa mempercepat pembangunan Pasar Pagi Samarinda,” tegas Nhazaruddin.

Aksi damai dan solidaritas yang digelar oleh GMP-KS ini mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Mereka berharap agar revitalisasi Pasar Pagi Samarinda bisa segera terwujud dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Mereka juga berharap agar tidak ada lagi oknum-oknum yang mencoba mengganggu proses pembangunan kota dengan agenda politiknya. (Jor/El/Sekala)

TAGGED:Andi HarunGMP-KSRevitalisasi Pasar PagiUnjuk RasaWali Kota Samarinda
Share This Article
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Lapas Narkotika Bayur Jadi Lumbung Kreativitas, Wali Kota Samarinda Beri Apresiasi dan Bantuan
Next Article Bawaslu Samarinda Akhiri Kasus Rekaman Suara Caleg Golkar Tanpa Bukti

Berita Undas

Tidak Hanya untuk Polisi, RS Bhayangkara Baru di Samarinda Juga Siap Layani Warga Umum
Kamis, 24 Juli 2025
Supardi Pimpin Kejati Kaltim, Targetkan Percepatan Penanganan Kasus
Kamis, 24 Juli 2025
Tak Beri Uang Tunai, Koperasi Merah Putih Samarinda Pilih Salurkan Bantuan Produktif
Rabu, 23 Juli 2025
Paket Seragam Sekolah di Samarinda Dikeluhkan Mahal, DPRD Akan Panggil Dinas Pendidikan
Rabu, 23 Juli 2025
Penyambutan Dandim 0912/Kubar Yang Baru Letkol Inf Doni Fransisco, Dilaksanakan Dengan Tradisi Khas Dayak
Rabu, 23 Juli 2025

Berita yang mungkin kamu sukai

Peristiwa

Perayaan HUT Ke-43 SMA 3 Samarinda Berujung Tragedi, Ledakan Balon Helium Lima Siswa Cedera

2 Min Read

Truk Seruduk Tiga Mobil di Jalan KH Mas Mansyur Samarinda, Satu Orang Tewas Terlindas

3 Min Read
Advertorial

Kejurnas KORMI Kaltim: Melampaui Olahraga, Merawat Warisan Budaya

2 Min Read
Parlemen

Balikpapan Krisis Daya Tampung Sekolah, DPRD Kaltim Desak Pembangunan SMA dan SMK Baru

2 Min Read
Sekala.id

Afiliasi:

Logo SMSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
© 2023 sekala.id. PT Sekala Media Klausa. All Rights Reserved
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna
Password

Lost your password?