Kukar, Sekala.id – Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bersiap menjadi pelopor baru dalam ketahanan pangan dan ekonomi wilayah. Pemerintah Kabupaten Kukar menunjuk kecamatan ini sebagai kawasan pertanian terintegrasi, dengan Desa Cipari Makmur sebagai bintang utamanya.
Langkah strategis ini digagas Camat Muara Kaman, Barliang, dengan visi menjadikan Desa Cipari Makmur sebagai contoh cemerlang bagi pengembangan pertanian terintegrasi di Kukar. Persiapan matang telah dilakukan, mulai dari pengelolaan lahan pertanian hingga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para petani.
“Desa Cipari Makmur dipilih sebagai daerah percontohan di Muara Kaman,” ungkap Barliang dengan penuh optimisme.
Kolaborasi erat antara pihak kecamatan dan Pemerintah Kabupaten, didukung oleh program Bupati Kukar, telah merajut langkah terstruktur dalam mewujudkan mimpi ini.
Lebih dari sekadar bertani, Muara Kaman menjelma menjadi kawasan terintegrasi yang menampung berbagai sektor. Kandang ayam, bebek, kolam ikan, dan kandang sapi berkualitas telah disiapkan, siap menyambut para penghuninya dan menghasilkan produk-produk segar.
“Harapan kami, Muara Kaman tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi warga, tetapi juga menjelma menjadi destinasi wisata edukasi tentang pertanian,” ujar Barliang penuh semangat.
Dia meyakini bahwa langkah ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Ambisi Kukar tidak berhenti di Muara Kaman. Lima kecamatan lain, yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, dan Marangkayu, turut dicanangkan sebagai kawasan pertanian terintegrasi. Hal ini menunjukkan komitmen Kukar untuk membangun ketahanan pangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Muara Kaman, dengan Desa Cipari Makmur di garis depan, siap menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Model pertanian terintegrasinya tak hanya menjanjikan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan wisata edukasi yang menjanjikan. (If/El/ADV/Diskominfo Kukar)