Samarinda, Sekala.id – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda mengungkap kasus perakitan senjata api (senpi) ilegal yang dilakukan oleh seorang mekanik bengkel motor di Samarinda. Tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial HR, diringkus atas aksinya merakit senjata api rakitan yang dipelajarinya melalui platform YouTube, dan kemudian digunakan untuk mengancam.
Dalam sebuah konferensi pers, Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ary Fadli, mengungkapkan bahwa HR memanfaatkan bengkelnya sebagai tempat perakitan senjata api ilegal. Penyelidikan polisi dimulai setelah video yang menunjukkan HR mengancam seseorang dengan senjata api rakitan beredar luas di media sosial.
“Kami menindaklanjuti video yang beredar dengan penyelidikan mendalam dan berhasil menangkap HR bersama dengan senjata rakitannya,” jelas Kombes Pol Ary Fadli.
Penangkapan HR dilakukan pada Jumat (26/4/2024), setelah laporan dari sang istri. Dari penggeledahan di kediamannya di Kelurahan Bengkuring dan bengkelnya, polisi menyita dua senjata rakitan dan berbagai barang bukti lainnya.
Di hadapan polisi, HR mengaku telah bereksperimen dengan pembuatan senjata api sejak 2020. Ia berdalih bahwa tujuannya hanya untuk memiliki senjata api sebagai tindakan pencegahan, namun akhirnya digunakan untuk mengancam istrinya karena perselisihan pribadi.
Kombes Pol Ary Fadli menekankan bahaya penggunaan senjata api rakitan yang tidak memenuhi standar keamanan. “Peluru yang digunakan HR berpotensi menyasar karena kualitas selongsong senjata yang buruk,” ujarnya.
Akibat perbuatannya, HR kini terancam hukuman penjara hingga 20 tahun sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap konten media sosial yang mengajarkan pembuatan senjata api rakitan. Kombes Pol Ary Fadli mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui aktivitas serupa. (Jor/El/Sekala)