Samarinda, Sekala.id – Pasangan petahana di Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, tak membuang waktu. Di tengah semakin dekatnya pemilihan yang dijadwalkan November tahun ini, mereka bergerak cepat. Sebuah Tim Khusus (Timsus) kini dibentuk dengan misi besar, memberantas politik uang, salah satu ancaman terbesar dalam proses demokrasi.
Langkah ini bukan sekadar respons terhadap tantangan elektoral, melainkan pernyataan tegas komitmen mereka untuk menjaga kemurnian suara rakyat. Menurut Ketua Harian Timsus, Sapta Guspiani, tim ini tidak hanya berfokus pada pengawasan semata, tetapi juga membangun perlawanan aktif melawan segala bentuk kecurangan.
Sapta yang juga duduk di jajaran Tim Pemenangan pasangan Isran-Hadi, menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam upaya ini.
“Ini bukan hanya formalitas,” ujar Sapta pada Minggu (15/9/2024).
Ia menggarisbawahi pentingnya keterlibatan publik, menyebut mereka yang bergabung sebagai “pejuang demokrasi”. Masyarakat, dari tingkat kabupaten hingga RT, dipersilakan mendaftar sebagai relawan pemantau.
10 Ribu Relawan, Garda Terdepan Antipolitik Uang
Sapta tak tanggung-tanggung. Targetnya adalah merekrut hingga 10 ribu relawan yang akan disebar di seluruh Kalimantan Timur.
“Mereka bukan sekadar mengawasi proses pemungutan suara, tapi juga memastikan setiap dugaan politik uang ditangani dengan serius,” ujarnya tegas.
Kerja sama dengan aparat penegak hukum seperti kepolisian dan Bawaslu, lanjut Sapta, menjadi bagian integral dari strategi besar Timsus. Langkah preventif ini diharapkan mampu mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran sedini mungkin, memastikan Pilgub berjalan bersih, jujur, dan adil. Bahkan, Sapta menambahkan, tim relawan akan dilengkapi dengan tim hukum.
“Kami sudah siapkan seribu pengacara untuk mendampingi setiap pelapor,” ungkapnya.
Ini, menurutnya, adalah bentuk keseriusan pasangan Isran-Hadi untuk melindungi proses demokrasi dari intimidasi dan praktik-praktik yang mencederai kepercayaan publik.
Sapta pun tak ragu menyampaikan ancamannya terhadap para pelaku politik uang.
“Orangnya harus ditangkap,” cetusnya dengan tegas.
Ia memastikan bahwa tim hukum yang dibentuk akan langsung bertindak begitu ada pelanggaran yang terbukti.
Bagi pasangan Isran-Hadi, upaya ini adalah bagian dari visi besar mereka dalam menciptakan demokrasi yang berintegritas.
“Kami ingin menghentikan politik uang yang seolah telah menjadi budaya dalam setiap ajang pemilu,” tambahnya.
Bagi mereka, demokrasi harus bebas dari pengaruh kotor yang merusak esensinya. Dengan gerakan ini, Isran Noor dan Hadi Mulyadi berharap masyarakat Kalimantan Timur dapat memilih pemimpin dengan bijak, tanpa terpengaruh oleh praktik-praktik politik uang yang terus mengintai pesta demokrasi.
“Demokrasi harus kita jaga dari sinyal-sinyal negatif semacam ini,” pungkas Sapta. (Jor/El/Sekala)