Samarinda, Klausa.co – Jalan poros Dondang-Sangasanga di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ambrol pada Kamis (1/6/2023). Penyebabnya diduga karena aktivitas tambang batu bara di sekitarnya. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim turun tangan menyelidiki perusahaan yang bertanggung jawab.
Pada Rabu (31/5/2023), tim dari Dinas ESDM Kaltim bersama inspektur tambang mendatangi lokasi jalan rusak. Mereka menemukan, jalan tersebut berada tepat di dekat kolam Pit B, bekas galian tambang batu bara milik PT Prima Mandiri. Perusahaan ini sudah menghentikan aktivitasnya sejak dua tahun lalu.
“Di sana masih ada cadangan batu bara sekitar 200 ribu metrik ton di lahan seluas 7,34 hektare. Tapi sudah ditutup lagi dan dibuat jalan,” kata Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawwar kepada Klausa.co, Selasa (6/6/2023).
Menurut Munawwar, tanah di lokasi tersebut belum padat karena baru ditimbun. Akibatnya, jalan mudah retak akibat pergeseran tanah. Apalagi, jaraknya sangat dekat dengan kolam Pit B yang berisi air.
“Ada retakan melintang sepanjang 2,83 meter. Saya kira ada pergerakan tanah karena aliran air dari kolam Pit B masuk ke gorong-gorong,” ujarnya.
Munawwar mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap PT Prima Mandiri. Ia mengaku sudah melihat beberapa upaya penanganan yang dilakukan perusahaan, seperti membangun tanggul atau Bund Wall Bench sepanjang 4 meter dan setinggi 7 meter untuk menahan air dari kolam Pit B.
“Setidaknya ada upaya penanganan dini dari perusahaan. Tapi kami masih rapat koordinasi untuk menentukan tanggung jawabnya. Apakah perusahaan saja atau bersama-sama dengan pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa jalan poros Dondang-Sanga-sanga merupakan jalan provinsi yang baru dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim. Jika tidak segera ditangani, jalan tersebut bisa putus dan mengganggu akses masyarakat.
“PU harus ada penanganan secara dini. Kami juga sudah dipanggil DPRD untuk mengklarifikasi masalah ini,” tuturnya. (Apr/Fch/Klausa)