Mahulu, Sekala.id – Di balik megahnya bangunan Gereja Katolik Santo Bonifasius yang baru saja diresmikan, tersimpan kisah pribadi dan spiritual Bupati Mahakam Ulu Dr. Bonifasius Belawan Geh yang menjadi titik awal terbangunnya rumah ibadah tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati mengungkap bahwa ide membangun gereja ini muncul saat dirinya menjalani ziarah ke tempat suci pada 2023. Di momen itu, ia mengaku membuat nazar untuk membangun gereja di atas lahan pribadi miliknya.
“Saya bilang ke pastor, saya mau bangun gereja. Pastor hanya bilang, ‘Amin’. Dan saya langsung jalankan niat itu,” ujar Bonifasius.
Penamaan gereja ini pun tidak lepas dari momen tersebut. Menurut Bupati, pemilihan nama Santo Bonifasius bukan karena kemiripan nama semata, melainkan karena sosok Santo Bonifasius adalah simbol keteguhan iman dan pengorbanan dalam agama.
“Kalau saya ini bukan siapa-siapa, bukan apa-apa,” ujar Bupati sambil tertawa, disambut hangat oleh para undangan.
Tahap pertama pembangunan gereja selesai pada akhir 2024. Tahap kedua kini sedang memasuki proses tender, mencakup pemasangan GRC pada menara, canopy teras, rumah genset, lonceng gereja, toilet luar, dan sistem penyediaan air bersih melalui Ground Water Tank (GWT).
Masalah listrik juga menjadi perhatian. Kapasitas yang tersedia baru 3.000 Kva, jauh di bawah kebutuhan ideal sebesar 200.000 Kva. Pemkab Mahulu telah bersurat ke PLN untuk menindaklanjuti hal ini.
“Ini bukan soal bangunan semata, tapi soal bagaimana kita membangun harapan dan pelayanan yang layak bagi umat,” pungkas Bupati Mahulu. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)