Samarinda, Sekala.id – Dividen PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) yang belum dibayarkan kepada Perusahaan Daerah (Perusda) Ketenagalistrikan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji berencana memanggil Dahlan Iskan, Komisaris PT CFK, untuk meminta penjelasan.
Seno mengatakan, ia mendapat informasi bahwa Perusda Ketenagalistrikan mengalami kesulitan keuangan, bahkan tidak mampu membayar gaji pegawai selama lima bulan. Hal ini disebabkan karena dividen yang seharusnya diterima dari CFK sebagai pemegang saham minoritas belum cair.
“Kami ingin tahu apa yang terjadi dengan CFK dan Perusda Ketenagalistrikan, mengapa dividen tahun 2020 dan 2021 belum dibayar. Ini sangat berdampak pada kesejahteraan pegawai Perusda yang tidak menerima gaji,” kata Seno di Gedung DPRD Kaltim, Selasa (4/7/2023).
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. CFK adalah perusahaan yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Embalut, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Selain Pemprov Kaltim, pemegang saham lainnya adalah PT Kaltim Elektrik Power dengan porsi 70 persen.
Seno menilai, sebagai lembaga pengawas Perusda, Komisi II DPRD Kaltim berhak mengetahui alasan keterlambatan pembayaran dividen oleh CFK. Ia juga ingin mengetahui kondisi operasional CFK saat ini.
Untuk itu, Seno akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan memanggil Direksi PT CFK dan Perusda Ketenagalistrikan. Ia berharap agar kedua perusahaan tersebut dapat memberikan informasi lengkap dan transparan mengenai masalah dividen ini.
“Kami akan tanyakan apa penyebab keterlambatan dividen dan bagaimana solusinya. Kami juga akan tanyakan apakah CFK masih beroperasi atau tidak, karena ini menyangkut hak-hak Perusda sebagai pemegang saham,” ujarnya.
Selain itu, Seno juga akan memanggil Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN yang kini menjadi Komisaris PT CFK. Ia ingin mendengar langsung dari Dahlan Iskan mengenai situasi perusahaan dan rencana pembayaran dividen.
“Saya akan memanggil Dahlan Iskan dalam waktu dekat. Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk mendapatkan informasi dari pemegang saham mayoritas CFK. Kami harap ada kejelasan dan kepastian mengenai dividen Perusda Ketenagalistrikan,” tutupnya. (Mar/Mul/Sekala)