Jakarta, Sekala.id – Sebagian besar Bursa Asia ditutup pada perdagangan hari ini. Senin (5/5), pukul 08.17 WIB, indeks ASX 200 melemah 0,36% ke 8.208,3.
Sementara itu, FTSE Straits Times terlihat menguat tipis 0,03% ke 3.846,21 dan FTSE Malay naik tipis 0,06% ke 1.543,48.
Bursa saham Australia anjlok pada perdagangan di awal pekan ini setelah Perdana Menteri Anthony Albanese kembali berkuasa.
Ia adalah perdana menteri pertama di Australia yang meraih masa jabatan kedua berturut-turut dalam 21 tahun, sebuah langkah yang menunjukkan keinginan warga Australia untuk keberlanjutan kebijakan di tengah prospek ekonomi makro yang tidak menentu saat ini.
Indeks rujukan S&P/ASX 200 mengalami penurunan kecil sebesar 0,29%, berubah haluan dari pertumbuhan signifikan di sesinya yang lalu saat mencapai titik tertingginya sejak tanggal 27 Februari.
Pada saat yang sama, dolar Australia sedikit merosot sebesar 0,06%, kemudian diperdagangkan di level 0,6439 terhadap dolar AS.
Dalam sesi perdagangan saat ini, bursa saham di Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, serta China tidak beroperasi karena merupakan hari libur nasional.
Kontrak berjangka AS mengalami penurunan ringan, berubah arah dari kenaikan signifikan yang terjadi di Wall Street pekan sebelumnya.
Indeks S&P 500 yang mencakup banyak aspek tutup dengan pertambahan 1,47% hingga angka 5.686,67. Ini menjadi peningkatan untuk hari kesembilan secara berturut-turut, serta merupakan rentetan kenaikan terlama sejak November tahun 2004.
Indeks referensi tersebut sukses menutup kembali seluruh kerugian yang timbul sejak tanggal 2 April, saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan tarif balas dendam.
Pada saat yang sama, Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan sebesar 1,39% dan menetap di posisi 41.317,43, sementara Indeks Nasdaq Composite meningkat 1,51% sampai akhirnya berakhir pada angka 17.977,73. (Jor/El/Sekala)