Samarinda, Sekala.id – Politikus Indonesia dari PDI Perjuangan Izedrik Emir Moeis dipastikan akan bertarung sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024.
Pada Senin (8/5/2023) pukul 14.28 WITA, ia melakukan pendaftaran sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPD RI dengan nomor urut 10 ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda.
Sebelum menerima berkas atau dokumen pendaftaran Izedrik Emir Moeis, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah melakukan verifikasi dan pemeriksaan berkas terlebih dahulu. Harapannya, semua calon yang mendaftar ini memenuhi syarat untuk maju ke tahap selanjutnya.
“Semoga para calon yang telah menyerahkan berkasnya kepada kami, bisa memenuhi syarat untuk maju ke tahap selanjutnya. Namun jika belum memenuhi syarat, mereka akan segera kami hubungi kembali untuk segera melengkapinya,” ujarnya.
Ditemui usai proses pendaftaran, Emir membeberkan alasannya bertarung memperebutkan kursi DPD RI dibandingkan posisi di DPR RI. Rupanya, pria kelahiran 1950 ini merasa cukup empat kali menjadi legislator Senayan.
“Saya rasa biar yang muda-muda saja di sana. Gantian, berikan kesempatan para anak muda,” bebernya.
Alasan lainnya, Emir berpikir, posisi DPD RI juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal menjaga konstitusi. Sebab, DPD RI punya kedudukan yang sama dengan lembaga negara lainnya dan berpengaruh terhadap DPR RI.
“Kerap kali ribut soal konstitusi. Saya rasa hal itu harus dijaga agar terciptanya masyarakat heterogen. Saya lihat ada beragam suku, budaya dan agama di Indonesia ini. Walau berbeda, tetapi semua harus tetap hidup damai dan harmonis,” jelasnya.
Di Bumi Mulawarman ini, Emir memiliki misi menjadi perekat paku Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan sampai, negara yang dibangun oleh pendahulu dan para pahlawan ini menjadi bercerai berai. Justru, harus dijaga sebaik mungkin.
“Memang DPD tidak banyak fungsinya. Tetapi untuk fungsi kesatuan dan kelangsungan, DPD punya peran banyak di MPR. Saya juga akan berusaha. Saya tidak mau mengganggu pekerjaan DPR, tetapi pembangunan daerah harus setara di seluruh Indonesia,” katanya.
Dengan posisinya di DPD, Emir akan berkolaborasi dan berkomunikasi baik dengan Pemerintah secara langsung tanpa mengganggu kerja-kerja dari DPR RI. Sehingga harapannya, akan terjadi kesetaraan pembangunan di Kaltim.
“Kami ingin percepatan pembangunan dan perjuangan NKRI. Dalam hal menjaga persatuan dan kesatuan, makanya harus menjauhi pikiran menjadi negara federal. Kita harus mempertahankan NKRI, menjaga semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya. (Apr/Fch/Sekala.id)