Samarinda, Sekala.id – Hotel Atlet yang terletak di kawasan Gelora Kadrie Oening, Jalan KH Wahid Hasyim I, Samarinda, bakal mulai beroperasi secara komersial pada Agustus 2025 mendatang. Artinya, aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) itu akan bangun dari tidur panjangnya.
Kepastian ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS), Aji Abidharta Hakim. Ia menegaskan, pengelolaan Hotel Atlet tak lagi hanya untuk kepentingan internal pemerintah, melainkan akan dibuka untuk umum.
“Hotel ini tidak akan lagi jadi bangunan yang menyedot anggaran tanpa hasil. Kami ubah jadi sumber pendapatan daerah,” ujar Aji, Kamis (17/8/2025).
Pengelolaan hotel dilakukan secara profesional. Perusda MBS tetap memegang kendali penuh, termasuk soal keuangan dan operasional, meski akan menggandeng pihak ketiga untuk keperluan branding.
“Kami tidak serahkan pengelolaan penuh ke pihak luar. Mereka hanya bantu promosi dan branding dengan sistem fee 11 persen dari pendapatan hotel,” jelas Aji.
Adapun seluruh pengeluaran operasional hotel, seperti pengadaan fasilitas, sektor makanan dan minuman (FnB), hingga gaji karyawan, tetap menjadi tanggung jawab Perusda MBS.
Sistem bagi hasil juga diterapkan. Laba bersih dari pengelolaan hotel ini akan dibagi dua, di mana 35 persen disetorkan ke kas daerah, sedangkan sisanya dikelola Perusda. Skema ini berada di luar setoran wajib Perusda ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, Ahmad Muzakkir, membenarkan bahwa pengelolaan aset tersebut telah secara resmi ditugaskan kepada Perusda MBS.
“Ada arahan langsung dari Gubernur agar aset-aset seperti ini tidak dibiarkan terbengkalai. Kami juga minta laporan rutin setiap tiga bulan untuk memantau kemajuannya,” ujar Muzakkir.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemprov Kaltim dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah. Jika pengelolaan Hotel Atlet berhasil, skema serupa akan diterapkan pada aset pasif lainnya.
“Hotel Atlet ini bisa jadi percontohan pengelolaan aset yang memberi nilai tambah nyata bagi daerah,” tandasnya. (Jor/El/Sekala)