Malang, Sekala.id – Sebagai bagian dari upaya membangun sistem pertanian berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melakukan peninjauan langsung ke lahan percontohan milik Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu di Kabupaten Malang, Jumat (21/2/2025).
Kegiatan ini dilakukan setelah pertemuan resmi antara jajaran Pemkab Mahulu dan pihak pusat kajian. Sekretaris Daerah Mahulu, Dr. Stephanus Madang, memimpin langsung kegiatan lapangan tersebut bersama para pejabat teknis dari DKPP Mahulu.
Lahan percontohan tersebut menjadi salah satu proyek unggulan Pusat Kajian yang mengintegrasikan sistem pertanian organik dengan peternakan skala kecil. Siklus tertutup menjadi ciri khas pendekatan ini, di mana limbah ternak diolah menjadi pupuk, dan limbah pertanian menjadi pakan ternak.
“Kami melihat langsung bagaimana sistem ini dibangun dari hulu ke hilir. Tidak hanya efisien, tapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Stephanus di sela-sela kunjungan.
Menurutnya, model seperti ini bisa diadopsi di beberapa kampung di Mahulu yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan peternakan rakyat. Apalagi, Mahulu masih memiliki ketersediaan lahan yang luas serta komunitas petani yang aktif.
DKPP Mahulu mencatat beberapa catatan penting dari hasil peninjauan, antara lain terkait tata kelola air, teknik pemupukan organik, dan pemanfaatan mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator. Penerapan teknologi sederhana berbasis lokal menjadi kekuatan utama sistem ini.
Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan DKPP Mahulu, Romensius Kuleh, menyebutkan bahwa Mahulu tengah memetakan lokasi-lokasi potensial untuk dijadikan sebagai kawasan percontohan awal. Selain itu, DKPP juga tengah menyusun kebutuhan anggaran dan logistik yang diperlukan.
“Kita akan mulai dari skala kecil dulu, mungkin satu atau dua kampung. Nanti kita evaluasi dan perluas jika hasilnya sesuai harapan,” katanya. (Jor/El/ADV/Pemkab Mahulu)