Samarinda, Sekala.id – Pencapaian yang tak bisa dianggap remeh diraih kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Solo, naik peringkat ke posisi 13 nasional dengan torehan 38 medali—7 emas, 18 perak, dan 13 perunggu. Prestasi ini bukan sekadar angka, ini adalah bukti nyata dari kegigihan dan semangat juang para atlet difabel Benua Etam yang terus mengharumkan nama Kaltim di kancah olahraga nasional.
Jika dibandingkan dengan hasil Peparnas sebelumnya di Papua pada 2021, saat itu Kaltim berada di peringkat 15 dengan 5 emas, 14 perak, dan 5 perunggu, lonjakan ini menjadi bukti bahwa pembinaan olahraga disabilitas di Kaltim semakin membuahkan hasil. Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim, Suharyanto, menyampaikan bahwa prestasi ini juga menunjukkan bahwa fasilitas dan perhatian untuk olahraga disabilitas kian maksimal, seiring dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.
“Olahraga difabel ini memiliki sejarah panjang di Indonesia,” jelas Suharyanto.
Berawal dari Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC) pada 1962, kemudian berkembang menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) di 1993, hingga pada 2010 bertransformasi menjadi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. Transformasi ini sejalan dengan tuntutan global agar olahraga disabilitas lebih inklusif dan setara dengan olahraga lainnya.
Bagi Kaltim, beberapa cabang olahraga unggulan menjadi sorotan utama, di antaranya renang, tenis meja, atletik, angkat berat, dan panahan. Berkat latihan yang terstruktur dan semangat pantang menyerah, para atlet di cabang-cabang ini sukses mencetak medali dan mengibarkan bendera Benua Etam di puncak prestasi. (Jor/Mul/ADV/Dispora Kaltim)