Samarinda, Sekala.id – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar penyuluhan pencegahan stunting di Aula Serbaguna Kecamatan Samarinda Seberang, Sabtu (28/10/2023). Kegiatan ini merupakan rangkaian dies natalis Fakultas Kedokteran (FK) Unair ke-69 dan peringatan 110 tahun pendidikan dokter di Surabaya.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan, dan kognitif pada anak. Anak stunting juga berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, diabetes, dan stroke di masa depan.
“Stunting adalah masalah serius yang harus ditangani secara serius,” kata dr Wisnu, spesialis anak dan balita yang menjadi narasumber dalam penyuluhan tersebut.
Menurut dr Wisnu, pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting untuk mencegah stunting. Hal ini meliputi masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
“Asupan gizi yang baik pada 1.000 hari pertama kehidupan akan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan optimal,” ujarnya.
- Selain itu, dr Wisnu juga memberikan tips untuk mencegah stunting, yaitu:
- Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi dan bervariasi.
- Bayi harus disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama.
- Anak balita harus mengonsumsi makanan bergizi dan bervariasi, termasuk makanan pendamping ASI (MPASI).
Dalam kesempatan tersebut, Unair dan Pemkot Samarinda menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam pencegahan stunting. Kerja sama ini mencakup penyuluhan, pendampingan, dan bantuan kepada keluarga yang berisiko stunting.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka stunting di Kota Samarinda. (Kal/El/Sekala)