Kukar, Sekala.id – Warga Desa Salo Palai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai beralih profesi menjadi pembudidaya rumput laut jenis Gracilaria. Bisnis ini ternyata cukup menggiurkan karena mampu menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta rupiah per bulan.
Salah satu pelaku usaha rumput laut di desa tersebut adalah Ramlan. Ia mengatakan, saat ini sudah ada 26 warga yang ikut bergabung dalam kelompok pembudidaya ikan Salo Sumbala Sejahtera yang dipimpinnya.
“Kami mengelola lahan rumput laut seluas 102 hektare di Salo Palai. Saya sendiri sudah mulai usaha ini sejak 2017 karena saya lihat prospeknya bagus dan caranya juga tidak sulit,” ujar Ramlan.
Menurut Ramlan, setiap hektare lahan rumput laut bisa menghasilkan satu ton panen per bulan. Dari jumlah itu, ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp5 juta. Setelah dikurangi biaya operasional sekitar Rp2 juta, ia masih bisa menyisihkan Rp3 juta untuk keuntungan bersih.
“Kalau dikalikan dengan luas lahan yang kami kelola, maka total keuntungan yang kami dapatkan bisa mencapai Rp306 juta per bulan. Lumayan kan?” kata Ramlan.
Ramlan menjelaskan, untuk membudidayakan rumput laut Gracilaria, ia hanya membutuhkan bibit dan jaring sebagai media tumbuh. Bibitnya pun tidak memerlukan perawatan khusus, cukup ditanam di jaring dan dibiarkan berkembang di laut.
“Kami mendapatkan bantuan bibit dari Pemerintah Kabupaten Kukar sebanyak 150 kilogram pada tahun 2018. Selain itu, kami juga mendapat bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengembangkan usaha ini,” tuturnya.
Ramlan berharap, usaha rumput laut yang dilakukannya bisa terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir Kukar. Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Kukar yang berencana membangun pabrik pengolah rumput laut di Desa Muara Badak Ulu.
“Semoga dengan adanya pabrik pengolah rumput laut, kami bisa menjual hasil panen kami dengan harga lebih tinggi dan kualitas lebih baik. Kami juga berterima kasih kepada Pemkab Kukar yang sudah peduli dengan kemajuan ekonomi pesisir Kukar melalui pengembangan rumput laut,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin mengatakan, keberadaan budi daya rumput laut di wilayah pesisir Kukar telah memberikan dampak positif bagi para nelayan. Pasalnya, banyak nelayan yang kesulitan mencari ikan karena keterbatasan solar.
“Karena itu, kami mendorong para nelayan untuk beralih menjadi pembudidaya rumput laut. Rumput laut sekarang ini sudah menjadi berkah bagi nelayan di pesisir Kukar,” kata Rendi.
Rendi menambahkan, ada empat kecamatan di Kukar yang memiliki potensi besar untuk pengembangan rumput laut, yaitu Samboja, Muara Badak, Marangkayu, dan Muara Jawa. Selama dua tahun terakhir, perkembangan usaha rumput laut di daerah-daerah tersebut terbilang pesat.
“Kami akan terus fokus mengembangkan rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan Kukar. Kami juga akan memberikan fasilitas dan bantuan kepada para pembudidaya agar usaha mereka semakin maju dan sejahtera,” ucap Rendi. (Kal/El/ADV/Diskominfo Kukar)