Jakarta, Klausa.co – Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkonsultasi dengan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah pada Jumat (23/6/2023) di Jakarta. Mereka membahas dan meminta masukan tentang Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Romadhony Putra Pratama, ketua Pansus pembahas Ranperda tersebut, mengatakan bahwa Ranperda ini dibuat untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Kaltim dalam rangka menghadapi Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Politikus PDI Perjuangan itu menyadari perkembangan di era globalisasi sangat berpengaruh terhadap keberadaan Pancasila. Menurutnya, kian hari Pancasila semakin tergerus dan melemah.
Ini menjadi tantangan eksekutif dan legislatif. Yakni agar nilai-nilai Pancasila bisa tumbuh kembali dalam hati masyarakat Indonesia.
Makanya, DPRD Kaltim mengadopsi dan telah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ke masyarakat melalui pelaksanaan sosialisasi wawasan kebangsaan.
Dalam pertemuan itu, Romadhony didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun dan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis. Mereka juga meminta saran dari Ahmad Basarah tentang judul, dasar hukum, dan teknis pelaksanaan Ranperda ini.
“Kami ingin mendapat masukan dari Pak Ahmad Basarah. Kami ingin mengundang beliau untuk menjadi narasumber dalam uji publik Ranperda ini yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus nanti di Balikpapan,” ungkap Romadhony.
Pancasila sebagai Way of Life
Ahmad Basarah mengapresiasi kerja DPRD Kaltim. Dia menjelaskan, Pancasila punya fungsi yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum negara. Makanya, wajib hukumnya membentuk norma berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Seringkali masyarakat terjebak dalam pemahaman filosofi. Padahal nilai-nilai Pancasila adalah pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila juga berfungsi sebagai ideologi negara. Ibarat bintang yang menuntun ke mana bangsa Indonesia mesti menuju.
“Pancasila terbukti sebagai pemersatu bangsa. Pancasila juga sebagai perjanjian luhur. Bahkan dalam perkembangannya, Pancasila menjadi sumber ilmu pengetahuan. Karena fungsi-fungsi yang penting tadi, Pancasila mesti diepakati sebagai way of life-nya bangsa Indonesia. Pancasila memandu kita untuk menjadi Indonesia,” terangnya. (Apr/Fch/Klausa)