Samarinda, Klausa.co – Tanggal 1 Juni merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada hari itu, Presiden RI Joko Widodo menetapkan Peringatan Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Keputusan ini merupakan pelurusan sejarah yang telah terbelokkan pada zaman Orde Baru.
Demikian dikatakan oleh Bendahara DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun. Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah mengembalikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dengan menetapkan hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 1946.
Tanggal 1 Juni adalah hari ketika Bung Karno menyampaikan pidato berjudul “Lahirnya Pancasila” di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidatonya, Bung Karno mengusulkan lima dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.
Samsun mengatakan, 1 Juni memiliki makna yang mendalam dan sangat berarti bagi PDI Perjuangan. Namun, ia tidak ingin jika masyarakat menilai bahwa tanggal 1 Juni itu milik PDI Perjuangan. Ia menegaskan bahwa peringatan hari lahir Pancasila merupakan bentuk penghormatan pemerintah terhadap Pancasila sebagai falsafah negara.
“Pancasila 1 Juni bukan hanya milik kami, PDI Perjuangan. Pancasila bukan hanya sekedar jargon-jargon yang kerap dikumandangkan PDI Perjuangan. Sebab sekarang sudah menjadi keputusan Nasional yang harus dilaksanakan seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya, saat menjadi inspektur upacara (irup) Hari Lahir Pancasila mewakili Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin pada Kamis (1/6/2023).
Ia menambahkan bahwa penetapan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni adalah hasil perjuangan semua pihak serta sebagai bukti kemenangan yang diraih oleh para pejuang dan bangsa Indonesia. Sehingga, Pancasila bagian dari sejarah yang tidak bisa dilupakan.
Di Hari Lahirnya Pancasila ini, PDI Perjuangan mengajak seluruh rakyat untuk bersama-sama mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia mengingatkan pesan Bung Karno yang berbunyi ‘Jas Merah’.
“Artinya ‘Jangan Melupakan Sejarah’, Pancasila itu dicetuskan Bung Karno sebagai konsep gagasan negara kita untuk Merdeka,” tegasnya, di Halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim jalan A Wahab Syahranie, Samarinda.
Samsun menjelaskan, Pancasila adalah asas negara yang meliputi lima sila dan itu tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Pancasila adalah landasan negara yang menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Meskipun di Indonesia ini ada beribu-ribu macam suku bangsa, berbagai agama, etnik dan budaya. Namun kita ini tetap satu yang tak terpisahkan dan harus dipersatukan, hingga akhirnya kita ini menjadi NKRI,” paparnya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap bahwa Pancasila bisa menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
“Jadi ini tugas kita semua sebagai generasi yang memang memahami tentang sejarah itu, mari kita sosialisasikan dan terus gelorakan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia. Supaya mereka mengamalkan betul-betul Pancasila ini secara utuh dan kaffah,” harapnya. (Apr/fch/klausa)