Samarinda, Sekala.id – Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menurun. Padahal, IPP merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah ini. Bagaimana upaya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim untuk memperbaiki kondisi ini?
Menurut data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), IPP Kaltim hanya mencapai 52,50. Angka ini lebih rendah dari rata-rata IPP Indonesia yang sebesar 53,33. IPP sendiri merupakan indeks komposit yang menggabungkan lima domain, yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, kepemimpinan dan partisipasi pemuda, serta isu gender dan diskriminasi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Bahri, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal untuk meningkatkan IPP di wilayah ini. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan pemuda secara aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan, baik di tingkat desa maupun kota.
“Pemuda adalah generasi penerus yang memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Kami berharap pemuda dapat berkontribusi positif dan memberikan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di daerah ini,” ujar Bahri.
Bahri menambahkan bahwa Dispora Kaltim juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan sektor swasta, untuk memberikan dukungan dan fasilitas bagi pemuda. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM, kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan di kalangan pemuda.
“Kami juga terus mengirimkan pemuda-pemuda berprestasi dari Kaltim untuk mengikuti berbagai kegiatan, baik di skala regional maupun nasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengalaman, dan jaringan kerjasama antar pemuda,” kata Bahri.
Dengan semakin meningkatnya peran dan partisipasi pemuda, Bahri optimis bahwa IPP Kaltim dapat terus ditingkatkan. Ia berharap bahwa IPP Kaltim dapat mencapai angka yang lebih baik di masa depan.
“Kami tidak ingin Kaltim tertinggal dari daerah lain dalam hal pembangunan pemuda. Kami ingin Kaltim menjadi daerah yang unggul dan berdaya saing, dengan pemuda sebagai agen perubahan,” tutup Bahri. (Jor/El/ADV/Dispora Kaltim)