Banyumas, Sekala.id – Wahana jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus (HPL) Banyumas menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan seorang wisatawan. Kejadian nahas itu terjadi saat sebelas wisatawan sedang berjalan di atas jembatan kaca yang tingginya 10 meter.
Tanpa diduga, kaca yang mereka injak tiba-tiba pecah dan membuat empat orang terperosok. Dua orang di antaranya terjatuh ke tanah dan mengalami luka-luka parah. Satu orang bahkan meninggal dunia di tempat. Dua orang lainnya berhasil bertahan dengan bergelantungan pada kerangka jembatan.
Korban yang meninggal dunia adalah FA (49), sedangkan korban yang patah tulang pinggul adalah AI (41). Kedua korban berasal dari Cilacap. Korban yang bergelantungan adalah WA (39) dan SSP (45).
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan memeriksa 12 orang saksi, termasuk pemilik wahana jembatan kaca. Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto mengatakan bahwa keterangan awal dari pemilik wahana masih akan dianalisis.
Menurut Agus, pemilik wahana mengaku bahwa jembatan kaca dibangun oleh dirinya bersama karyawannya selama sebelas bulan tanpa ada uji kelayakan dari pihak terkait. Selain itu, tidak ada sistem pengamanan memadai yang dibuat secara tertulis untuk pengunjung.
Agus menambahkan bahwa saat ini Tim Labfor Cabang Semarang sedang mengecek jenis, klasifikasi, dan kelayakan kaca serta konstruksi jembatan kaca tersebut. “Tebal kaca sekitar 1,2 centimeter, lebar sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, hasil Labfornya seperti apa, dan ukuran idealnya berapa,” ujarnya. (Jor/El/Sekala)