Kukar, Sekala.id – Hari Santri Nasional dirayakan dengan meriah oleh santri di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Mereka menggelar Kemah Santri dan Santri Berselawat di Pondok Pesantren Ribatul Khail, Kelurahan Timbau, Tenggarong, Sabtu (21/10/2023) malam.
Acara ini dihadiri oleh Plt Asisten III Setkab Kukar Bidang Administrasi Umum, Dafip Haryanto, yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah. Selain itu, juga ada Munsyid Ahbabul Mustofa Kaltim, Majelis Selawat Alas Roban, Kepala Kemenag Kukar Nasrun, Kabag Kesra Setkab Kukar Dendy Irwan Fahriza, dan sejumlah pimpinan ponpes.
Dalam sambutannya, Dafip Haryanto membacakan pesan Bupati Edi Damansyah yang mengapresiasi peran santri dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. Ia mengingatkan bahwa Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945.
Resolusi Jihad merupakan fatwa kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Resolusi ini juga melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan.
“Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, melainkan semua orang, semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, dan mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan,” kata Dafip Haryanto.
Bupati Edi Damansyah juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pengasuh pondok pesantren yang telah membentuk karakter SDM pesantren yang berakhlak mulia dan memiliki jiwa gotong royong yang tinggi.
Ia berharap kemah santri bisa menjadi ajang untuk membuka wawasan dan pemahaman agar menjauhi paham-paham radikalisme yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Ia juga mengajak santri untuk selalu menjaga agama dan mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilaku.
Edi berpesan, bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Maka, menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi.
“Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia,” pesan Bupati Edi dalam sambutan yang dibacakan Dafip Haryanto.
“Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya. (Jor/El/ADV/Diskominfo Kukar)