Samarinda, Sekala.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tengah mempertimbangkan tawaran investor Malaysia untuk membantu menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dengan teknologi hidrolisasi. Teknologi ini dinilai mampu mengubah sampah menjadi energi listrik, sebuah solusi inovatif untuk persoalan lingkungan yang dihadapi Kota Tepian.
“Investor tersebut menawarkan teknologi hidrolisasi, yang memanfaatkan air dan panas untuk memisahkan zat tertentu, dan hasil akhirnya adalah energi listrik,” ujar Andi Harun dalam pernyataannya di Balai Kota, Selasa (3/9/2024).
Menurut laporan awal, teknologi ini mampu mengelola 500 ton sampah per hari dan menghasilkan energi listrik sebesar 25 megawatt. Selain manfaat ekologis, kerja sama ini menawarkan keuntungan finansial bagi Kota Samarinda tanpa melibatkan dana APBD.
“Model investasi penuh akan digunakan, artinya Samarinda tidak perlu mengeluarkan dana. Selain itu, kita akan memperoleh manfaat dari program CSR (Corporate Social Responsibility) dan kemungkinan pendapatan dari penjualan listrik ke PLN,” jelasnya.
Andi Harun juga menyebut opsi kerja sama jangka panjang selama 25 tahun. Setelah masa tersebut, seluruh teknologi dan fasilitas akan diserahkan kepada pemerintah kota. Namun, untuk memperlancar proses perizinan, ia menyarankan agar investor menggunakan status perusahaan lokal, bukan Penanaman Modal Asing (PMA).
“Kami menghindari prosedur rumit jika menggunakan PMA karena harus berurusan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri,” tambahnya.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan bagian kerja sama tengah mengevaluasi kelayakan serta potensi manfaat dari rencana investasi ini, demi memastikan keuntungan jangka panjang bagi Samarinda.
“Kami akan menilai keseriusan mereka untuk memastikan Samarinda mendapatkan manfaat maksimal,” tutupnya. (Jor/El/Sekala)