Samarinda, Sekala.id – Borneo FC Samarinda menghadapi tantangan ganda di bulan Maret. Tak hanya harus menjaga asa di papan atas Liga 1, para pemain juga harus beradaptasi dengan ritme kompetisi yang berbenturan dengan bulan Ramadan. Tiga laga krusial menanti, dan tim pelatih tak ingin kehilangan momentum.
Joaquin Gomez, pelatih kepala Pesut Etam, paham betul bahwa masalah utama timnya bukan sekadar strategi, melainkan daya tahan fisik. Dalam beberapa pertandingan terakhir, intensitas permainan Borneo FC kerap menurun di 30 menit akhir.
“Kami terus menggenjot fisik pemain setiap pekan. Sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik,” ujar Pedro Javier, pelatih fisik Borneo FC, di sela latihan Rabu (26/2/2025) lalu.
Ritme latihan pun berubah. Pagi hari, gym menjadi arena tempaan power strength, memperkuat otot dan daya ledak pemain. Sore harinya, mereka turun ke lapangan, mengasah strategi dan taktik.
Namun, ada faktor lain yang tak bisa diabaikan: Ramadan. Berpuasa sambil bertanding bukan perkara mudah. Tim pelatih harus memutar otak agar kondisi pemain tetap prima tanpa mengganggu ibadah.
“Di bulan Ramadan, pola makan dan istirahat pemain akan berubah. Kami harus menyesuaikan beban latihan agar mereka tetap bisa tampil maksimal,” kata Pedro.
Tantangan sesungguhnya dimulai pada Minggu (2/3/2025), saat Borneo FC menjamu Persis Solo. Setelah itu, mereka harus bertandang ke markas PSBS Biak, sebelum menutup bulan dengan laga kontra Dewa United. Tiga laga ini akan menjadi ujian ketahanan fisik dan mental tim sebelum kompetisi rehat selama sebulan. (Jor/El/Sekala)