Samarinda, Sekala.id – Langkah Andi Harun menuju markas Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) di Jalan Mulawarman, Samarinda pada Selasa malam (27/8/2024) membuat suasana politik di Kota Tepian makin dinamis. Sebagai calon petahana, Andi Harun sudah mendapat banyak dukungan dari partai-partai politik di DPRD Samarinda. Jika Golkar ikut memberikan dukungan, posisinya di Pilkada Samarinda nyaris dipastikan sebagai calon tunggal alias melawan kotak kosong.
“Partai politik mengikuti suara rakyat, dan sejauh ini, banyak yang mendukung saya. Namun, saya pastikan tidak ada rencana untuk melawan kotak kosong dalam strategi kami,” kata Andi Harun usai pertemuan yang berlangsung hingga dini hari, Rabu (28/8/2024).
Pertemuan dengan DPD Golkar Kaltim ini bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah tindak lanjut dari sinyal yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar beberapa waktu lalu.
“Malam ini saya berada di sini untuk melanjutkan komunikasi,” ujarnya.
Dukungan Golkar untuk Andi Harun sudah lama menjadi perbincangan. Namun, Andi Harun tetap tenang menunggu keputusan akhir.
“Saya akan menghormati apapun keputusan Golkar nanti, meskipun dukungan itu tidak datang. Tapi, dari perkembangan malam ini, saya merasa dukungan itu semakin dekat,” ujarnya dengan senyum tipis.
Andi Harun dan Saefuddin Zuhri disambut hangat oleh Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud, di markas partai berlambang beringin itu. Namun, sambutan hangat itu belum berarti dukungan resmi.
“Kami hampir memutuskan untuk daerah-daerah lain di Kaltim, tetapi untuk Samarinda masih perlu dibicarakan,” kata Rudy.
Meskipun belum ada keputusan final, pertemuan ini menunjukkan banyak kesepahaman antara kedua pihak. Menurut Rudy, ada banyak kesamaan visi antara Golkar dan Andi Harun untuk Samarinda.
“Tapi kami harus berkonsultasi dengan DPP sebelum membuat keputusan,” lanjut Rudy.
Rudy juga menambahkan bahwa Samarinda telah menunjukkan kemajuan di bawah kepemimpinan Andi Harun.
“Kami melihat beliau pantas melanjutkan tugasnya,” kata Rudy.
Komentar tersebut memberi sedikit petunjuk ke mana arah dukungan Golkar. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP.
“Keputusan akhir ada di DPP. Kita lihat saja nanti, apakah mereka akan memberikan dukungan atau memilih opsi lain,” ujar Rudy.
Dengan delapan kursi di DPRD Samarinda, Golkar sebenarnya memiliki peluang besar untuk mengusung kadernya sendiri.
“Putusan MK soal ambang batas pencalonan yang hanya 7,5 persen sebenarnya membuka peluang besar bagi Golkar untuk mengusung kadernya sendiri,” ungkap Rudy.
Meskipun komunikasi dengan Andi Harun berjalan baik, Rudy mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang. Masih ada kemungkinan kader Golkar Kaltim yang maju.
“Kami realistis, kami ingin menang,” tegasnya.
Beberapa nama dari internal Golkar mulai muncul sebagai calon potensial, seperti Nidya Listiyono dan Kevin Kamil, menandakan bahwa persaingan menuju Pilkada Samarinda masih terus berlanjut. (Jor/El/Sekala)