Samarinda, Sekala.id – Upaya mengurai kemacetan di kawasan Pasar Segiri terus digencarkan. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda kini fokus mengoptimalkan lahan parkir baru dan merancang sistem satu arah guna memperlancar arus lalu lintas di sekitar pasar yang kerap padat.
Lahan parkir yang disiapkan di belakang pasar sejak 2023 akhirnya rampung akhir tahun lalu. Kini, pemerintah bergerak memastikan kesiapan operasionalnya. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis turun langsung ke lapangan pada Jumat (14/2/2025) untuk mengecek kondisi terkini.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengungkapkan bahwa ada perubahan dalam perencanaan parkir yang membuat pihaknya perlu menghitung ulang kapasitas kendaraan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menentukan apakah area parkir roda dua dan roda empat akan dipisah atau digabung,” katanya.
Selain optimalisasi lahan parkir, Dishub juga menyiapkan skema rekayasa lalu lintas guna menghindari penumpukan kendaraan. Salah satu opsi yang dikaji adalah penerapan sistem satu arah. Rencana awalnya, kendaraan akan masuk melalui Jalan Perniagaan dan keluar lewat Jalan Pahlawan.
Penyesuaian tata letak juga tengah berlangsung, termasuk perencanaan pemasangan parking gate yang masih menunggu serah terima resmi dari PUPR.
“Berita acara serah terima memang sudah ada, tetapi masih perlu koordinasi lebih lanjut agar pembagian tanggung jawab dalam pengelolaan bisa jelas,” tambah Manalu.
Saat ini, empat kantong parkir telah disiapkan. Parkir di dalam area pasar akan dibatasi hanya untuk kendaraan bongkar muat, sementara lorong tengah Pasar Segiri tidak lagi diperbolehkan sebagai tempat parkir.
“Kami akan mengelola parkir di luar pasar. Sementara parkir dalam pasar akan ditangani Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Marnabas Patiroy, menegaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap awal dan akan terus berlanjut, termasuk pemasangan fasilitas penunjang seperti marka parkir dan palang otomatis.
“Saya minta Dishub segera menyusun rencana pemasangan parking gate dan fasilitas lainnya agar sistem ini bisa segera berjalan,” tegasnya.
Pemkot menargetkan sistem parkir dapat beroperasi dalam dua bulan ke depan. Opsi kerja sama dengan pihak swasta juga tengah dipertimbangkan, termasuk kemungkinan melibatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varia Niaga sebagai operator.
Namun, keterlibatan pihak ketiga harus mengikuti kebijakan Pemkot agar pengelolaan tetap transparan dan efisien.
“Pemerintah hanya mengatur dan mengawasi jalannya sistem agar lebih efektif,” kata Marnabas. (Jor/El/Sekala)