Mahulu, Sekala.id – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menyambut kedatangan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Timur, Sunarto, bersama tim dalam rangkaian kegiatan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di daerah khusus Mahulu.
Kegiatan yang digelar di Balai Adat Ujoh Bilang, Selasa (29/10/2024), dibuka oleh Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, drg. Agustinus Teguh Santoso. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, termasuk Kadinkes P2KB Mahulu, dr. Petronela Tugan, dan Sekretaris Dinkes P2KB Mahulu, dr. Berce Tenda.
Pelayanan KB yang disediakan meliputi metode modern seperti Implan, IUD, Vasektomi, dan Tubektomi dengan target 100 akseptor. Selain itu, sosialisasi juga melibatkan 75 peserta dari berbagai kelompok, termasuk pasangan usia subur, calon pengantin, ibu hamil, remaja, dan kader lapangan.
Dalam sambutan yang disampaikan melalui Asisten I, Bupati menegaskan pentingnya pelayanan KBKR untuk meningkatkan partisipasi metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan menurunkan angka kematian ibu.
“Hal ini juga sejalan dengan RPJMN 2020-2024 yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM Indonesia. Untuk wilayah seperti Mahulu, yang memiliki keterbatasan akses kesehatan, upaya ini sangat penting,” ujar Bupati.
Bupati menambahkan bahwa tingkat partisipasi KB modern nasional yang mencapai 59,4 persen pada 2022 masih perlu ditingkatkan, terutama di wilayah seperti Mahulu.
“Kegiatan ini diharapkan mampu membantu masyarakat Mahulu mendapatkan pelayanan KB yang merata dan berkualitas,” katanya.
Sementara itu, drg. Agustinus Teguh Santoso menyoroti pentingnya peran BKKBN dalam menurunkan angka stunting sesuai arahan Presiden dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
“Di Mahulu, tantangan geografis menjadi kendala utama. Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi adalah langkah konkret untuk menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi,” ujarnya.
Pemkab Mahulu juga mengapresiasi dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) BKKBN yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan ini. “Kami berharap upaya intensifikasi pelayanan ini tidak hanya memberikan hasil nyata, tetapi juga berkelanjutan demi menciptakan generasi Mahulu yang lebih sehat dan berkualitas,” tutupnya.
Pemkab Mahulu optimistis, melalui kolaborasi dan komitmen bersama, pelayanan KB dan kesehatan reproduksi ini dapat menjadi contoh sukses bagi daerah khusus lainnya. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Mahulu)