Kukar, Sekala.id – Di tengah tantangan dunia pendidikan yang masih menyisakan kesenjangan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bersiap menghadirkan sebuah solusi yang menjanjikan, yakni Sekolah Rakyat.
Program ini digadang-gadang menjadi jembatan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Sekolah Rakyat merupakan bagian dari program nasional berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, dan didesain sebagai institusi pendidikan berasrama yang tak hanya mengedepankan akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan penguatan nilai keagamaan.
“Di sini anak-anak akan dibina secara menyeluruh, mulai dari disiplin, spiritual, hingga moral. Mereka akan tinggal di asrama agar bisa fokus belajar,” ujar Plt Kepala Dinas Sosial Kukar, Yuliandris, Selasa (29/4/2025).
Kukar menjadi salah satu daerah yang proaktif menyambut program ini. Pemkab Kukar telah menyiapkan tiga lokasi sebagai calon tapak pembangunan. Ketiganya di antarnya, eks tambang PT MHU, kawasan Loa Ipuh Darat, dan Desa Tanjung Limau. Sementara pembangunan fisik akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, dan seluruh operasional ditanggung penuh oleh pemerintah pusat melalui APBN.
“Desain sekolahnya dari pusat. Kami hanya fasilitasi lahan. Seluruh operasional, termasuk gaji guru dan akomodasi siswa, ditanggung pusat,” kata Yuliandris.
Sekolah Rakyat ditargetkan mampu menampung hingga 1.000 siswa dari berbagai jenjang. Anak-anak akan diinapkan agar mereka yang berasal dari daerah terpencil tidak terkendala jarak maupun logistik.
Lebih jauh, Yuliandris menyebutkan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat di Kukar bukan hanya soal pendidikan, tetapi menyangkut masa depan dan keadilan sosial.
“Bagi anak-anak yang selama ini hidup tanpa harapan akan masa depan, inilah jalannya. Ini tonggak yang akan mengubah hidup mereka,” tegasnya. (Jor/El/Sekala)