Tenggarong, Sekala.id – Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia tidak menyurutkan semangat para petani di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Mereka berhasil memanen padi dengan hasil yang menggembirakan, yaitu sekitar 6,5 ton per hektare. Ini merupakan bukti bahwa Kukar masih bisa berproduksi di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.
Lokasi panen raya yang menjadi sorotan adalah Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang. Di sana, terdapat lahan sawah produktif seluas 150 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Cempaka. Sebelumnya, hasil panen di desa ini hanya berkisar antara 3 hingga 4 ton per hektare. Namun, berkat dukungan dari Program Kukar Idaman yang diluncurkan oleh Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin, kini hasil panen meningkat hingga 6,5 ton per hektare.
Panen raya ini dihadiri oleh Wakil Bupati Rendi Solihin dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun pada Kamis (14/9/2023). Mereka berdua turut menyaksikan dan mengapresiasi hasil kerja keras para petani di Desa Bukit Raya.
“Alhamdulillah hari ini bisa sampai 6,5 ton per hektare. Apabila dikali dengan lahan seluas 150 hektare dan semuanya produktif, maka akan menjadi hal yang sangat luar biasa,” ujar Muhammad Samsun.
Ia menambahkan bahwa lahan sawah di Desa Bukit Raya masih bisa diperluas lagi hingga sekitar 200 hektare. Dengan begitu, Kukar bisa menjadi penyumbang utama beras di Kaltim dan menopang ketahanan pangan di Bumi Etam.
“Jika semua produktif, kelak bisa untuk menopang ketahanan pangan di Bumi Etam. Nanti menjelang Ibu Kota Nusantara, harus ditingkatkan lagi produksinya. Harapannya, produksi padi di sini bisa meningkat terus,” harapnya.
Untuk mewujudkan hal itu, ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi. Baik itu Pemerintah Kabupaten Kukar, Pemerintah Provinsi Kaltim maupun Otorita IKN.
“Kita kembangkan sektor pertanian di wilayah lumbung pangan, yaitu Kukar dan Kaltim,” katanya.
Wakil Bupati Rendi Solihin juga mengucapkan syukur atas panen raya yang dilakukan kelompok tani di Desa Bukit Raya. Ia mengatakan bahwa ini merupakan bukti bahwa Kukar masih bisa menghasilkan padi berkualitas di tengah kemarau yang melanda Kaltim.
“Di tengah kekeringan yang melanda daerah lain, Alhamdulillah Kukar, khususnya Desa Bukit Raya masih bisa panen,” ungkapnya.
Ia juga membenarkan bahwa panen kali ini terjadi peningkatan secara signifikan dari panen sebelumnya. Kemarin, Desa Bukit Raya hanya mampu melakukan panen padi sekitar 5 ton per hektare. Maka dengan adanya panen ini, ia berharap Kukar bisa menjadi daerah lumbung pangan di Kaltim.
“Kukar merupakan pemasok utama beras di Kaltim mencapai 45 persen, dan ini akan terus kita tingkatkan. Caranya, dengan dukungan melalui peralatan dan infrastruktur memadai. Lahan-lahan lainnya akan dimaksimalkan lagi untuk menjadi lahan persawahan di wilayah inti IKN Nusantara,” tegasnya.
Sementara itu, Sudjoko, anggota Kelompok Tani Cempaka mengaku senang dengan hasil panen raya yang mencapai 6,5 ton per hektare ini. Ia mengatakan bahwa hal ini berkat adanya pasokan air yang cukup melimpah dari saluran irigasi.
“Kalau ada air mungkin bisa jauh lebih banyak,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah bisa semakin memperhatikan petani di Kukar demi menciptakan kemandirian pangan di Bumi Etam. Walaupun berbagai bantuan kerap diterima oleh pihaknya, namun ia tidak memungkiri bahwa masih ada beberapa hal yang memang masih dibutuhkan para petani. Yakni, infrastruktur jalan, biaya operasional hingga peralatan pertanian.
“Dengan adanya Pak Wakil, mudah-mudahan kebutuhan petani di sini dapat direalisasikan,” pungkasnya. (Kal/Zal/Sekala)