Kutim, Sekala.id – Tidak sekadar prosesi seremonial, peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kutai Timur menjadi momen bagi para pemimpin dan masyarakat untuk benar-benar merenungkan makna Pancasila di tengah perkembangan zaman yang serba cepat. Di halaman Kantor Bupati Kutim, suasana khidmat terasa berbeda, seperti ada harapan baru agar nilai Pancasila tidak hanya menjadi sekadar teori, tapi hadir dalam setiap tindakan nyata masyarakat.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma, yang memimpin langsung upacara tersebut, mengingatkan bahwa Pancasila harus menjadi pegangan kokoh di tengah tantangan global yang terus berkembang.
“Pancasila bukan sekadar sejarah, tapi jiwa yang harus hidup dalam setiap langkah kita,” ujarnya, menggambarkan betapa krusialnya menjaga ideologi bangsa ini dalam berbagai aspek kehidupan.
Tak hanya para pemimpin, hadir pula beragam lapisan masyarakat yang dengan antusias mengikuti upacara. Mereka berkumpul bukan hanya untuk mengingat sejarah, tetapi juga untuk menguatkan persatuan. Bagi para pemimpin Kutim, Hari Kesaktian Pancasila adalah panggilan untuk mendekatkan nilai-nilai ini kepada generasi muda, agar mereka memahami Pancasila sebagai dasar yang mampu menuntun mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Agus menekankan, pentingnya semangat gotong royong dan persatuan di tengah kemajemukan.
“Kita harus terus memperkuat rasa kebersamaan. Pancasila harus mengalir dalam keseharian kita, mulai dari cara kita berinteraksi hingga cara kita membangun daerah,” katanya.
Lebih dari sekadar upacara formal, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kutai Timur menjadi pengingat bahwa di balik tantangan modern, selalu ada nilai luhur yang bisa menjadi solusi. Pemkab Kutim dan masyarakat berkomitmen untuk menjaga dan menghidupkan Pancasila dalam tindakan nyata, menjadikannya panduan untuk menciptakan masa depan yang lebih kuat, solid, dan berjiwa Pancasila. (Jor/Mul/ADV/Pemkab Kutim)