Samarinda, Sekala.id – Warga Perumahan Borneo Mukti 2 di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, dilanda keputusasaan. Sudah lebih dari tiga minggu mereka hidup tanpa akses air bersih, akibat kekeringan di danau yang menjadi sumber utama air bagi penyedia air swasta di perumahan tersebut.
Frustasi dengan situasi yang tak kunjung membaik, warga menggelar demonstrasi menuntut perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Mereka mendesak diadakannya pertemuan dengan Pemkot untuk membahas solusi permanen terkait penyediaan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda.
Mendengar aspirasi warga, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menunjukkan respons cepat. Ia menyatakan kesiapannya untuk segera mengunjungi lokasi bersama tim dari Perumdam Tirta Kencana Samarinda. Beliau juga membuka pintu untuk audiensi dengan warga jika mereka menginginkannya.
“Kami terbuka untuk audiensi dan akan menyambutnya dengan positif. Namun, audiensi atau tidak, saya akan tetap turun ke lapangan untuk memahami situasi yang dihadapi,” kata Andi Harun saat diwawancara pada Senin (22/4/2023).
Andi Harun menegaskan bahwa Pemkot Samarinda memiliki tanggung jawab untuk merespon situasi seperti ini, terlepas dari adanya permintaan resmi. Namun, hingga saat ini, belum ada inspeksi lapangan yang dilakukan oleh Pemkot karena adanya kesepakatan sebelumnya antara pengembang dan penyedia air swasta untuk mengurus kebutuhan air bersih warga.
“Sebelum kami dapat mengintervensi, kami perlu memastikan apakah fasilitas umum di perumahan tersebut telah secara resmi diserahkan kepada pemerintah kota. Kami akan melakukan konfirmasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terkait hal ini,” ungkap Andi Harun.
Lebih lanjut, Wali Kota Samarinda tersebut menjelaskan bahwa kunjungan lapangan akan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah teknis yang mendasarinya krisis air bersih ini. Pemkot Samarinda berkomitmen untuk mencari solusi bertahap, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, untuk membantu warga mendapatkan akses air bersih yang layak.
“Kunjungan akan segera kami laksanakan, dan kami berharap dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi krisis ini,” tutup Andi Harun.
Krisis air bersih di Borneo Mukti 2 menjadi pengingat bagi Pemkot Samarinda untuk lebih proaktif dalam menangani kebutuhan dasar masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau oleh infrastruktur air bersih yang memadai. (Jor/El/Sekala)