Samarinda, Sekala.id – Tidak ada yang menyangka bahwa perjalanan mereka akan berakhir tragis. Sebanyak lima orang tewas akibat terlibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Samarinda sepanjang empat bulan pertama tahun 2023. Mereka adalah korban dari 30 kasus laka lantas yang terjadi di kota berjuluk Kota Tepian.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda Kompol Creato Sonitehe Gulo, mengungkapkan bahwa faktor human error masih mendominasi penyebab laka lantas.
“Kelalaian pengendara, kurangnya konsentrasi, mabuk, mengantuk dan lain-lain,” katanya saat diwawancarai awak media, Jum’at (5/5/2023).
Untuk mengurangi angka laka lantas, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari sosialisasi kewaspadaan berlalu lintas, pemasangan spanduk di beberapa titik rawan, hingga koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait kantung parkir.
“Banyak kendaraan besar yang singgah di Samarinda dan parkir sembarangan,” ujarnya.
Namun, upaya tersebut belum cukup efektif. Buktinya, laka lantas masih terjadi hampir setiap hari. Apalagi di saat jam sibuk atau malam hari.
“Kami akan memberikan tindakan tegas kepada pengendara yang menyebabkan kecelakaan,” tegas Kompol Gulo.
Meski begitu, sebagian besar kasus laka lantas diselesaikan melalui restorative justice. Yakni mediasi antara pelaku dan korban untuk mencapai kesepakatan damai.
“Kecuali perkara menyebabkan meninggal dunia, yang pastinya ditindak sesuai proses hukum yang berlaku,” jelasnya. (Mar/Mul/Sekala.id)